Minggu, 23 Juni 2013

KITA part2



KITA…
Part  ii
(time for heart)
Ardi Alfaris (aliz)

‘’kenji, ini membosankan’’  ‘’sabar lah, orang-orang disini memiliki barang-barang bagus,kau tertarik dengan novel kan? Kau tidak akan mau pulang setelah menemukan barang seperti itu di festival ini’’  ‘’aku tidak yakin kita bisa menemukan yang seperti itu disini,apalagi buku sastra’’  ‘’terserah kau’’  disini terlalu ramai untuk ku, hampir semua orang tahu, aku tidak suka keramaian. 

Aku melihat jam tangan milik ku, pukul 10.30 berarti masih ada dua setengah jam lagi untuk pertemuan persiapan kemah akhir semester ini. Sedikit ada niat tidak ingin datang kesana, karena aku sudah tahu pasti apa yang harus di persiapkan. Tapi pikiran itu lenyap seketika setelah ku ingat akan ada aiko di sana. Ya aiko

          ‘’emm, kenji, aku ingin pergi ke toko buku dulu ya, aku akan  menunggu mu di sekolah, lagi pula kau ada teman bukan?’’  ‘’tentu aku..’’  ‘’bagus kalau begitu, sampai jumpa’’  tanpa peduli apa kata-kata kenji berikut nya aku pergi menuju toko buku, festival itu terlalu membosankan.

          Ku lirik kembali arloji ku, pukul 11.06 agak lama juga perjalanan ku kemari. Tak apa yang penting aku bisa mencairkan suasana hatiku yang tak sabar menunggu pertemuan itu. Yah ayo kita mencari buku bagus untuk kali ini.

          Yang ku dengar dari kenji, kalau aiko suka dengan komik conan, dan sesaat aku melihat komik yang familiar dengan kata barusan. Ku beli satu buku novel, dan satu komik itu, dan sekarang baru saja pukul 12.04. ‘’nice time’’ kataku sedikit tersenyum.

*Natsumi Kazawa
          ‘’ayo aiko, nanti kita bisa terlambat ke pertemuan itu’’  ‘’apa kau tidak bisa tenang? Jam di negeri ini selalu ngaret, jadi tenang saja’’  ‘’tapi nanti kita bisa di hukum jika terlambat, apa kau tidak tahu betapa kejam nya kak yosuke saat masa orientasi siswa baru?’’  ‘’iya aku ingat,tapi posisi kita sekarang dan dulu berbeda, dia tidakakan sekeras dulu, karena kita telah menjadi adik kelas nya yang ramah baik dan cantik’’  ‘’apa kau bilang?’’  ‘’ahh sudahlah ayo kita berangkat’’  ‘’daritadi kenapa?’’ terus saja aku marah-marah sama aiko, mulutku seperti kumur-kumur dan seperti terlihat sedikit maju di bagian bibir.

   *di sekolah
          ‘’mengapa senior kita belum ada yang datang? Aiko?’’  ‘’apa ku bilang lebih baik kita santai sambil minum lemon dulu tadi’’ ku lihat jam di handphoneku 12.37 sekitar 20 menit lagi. Tapi mengapa tak ada orang?. Ahh sudah lah nanti juga datang sendiri.

          Aku melihat seseorang yang tak asing, bocah menyebal kan sok keren yang tak lain fuyuki hiroshi , memang adik dari salah satu senior yang sudah dahulu kala sekali. Dia fikir di siapa?.

          Dengan senyum yang (sok) manis dia mengahmpiri aiko, mereka berbincang-bincang walau nampak nya aiko terlihat (tidak) senang dengan perbincangan itu. Aku lebih memilih diam sampai semua teman ku datang dan juga tentunya ka yosuke, onee-chan terlihat membawa sesuatu, mungkin kah? Sudah lah, nanti juga dia akan membberitahukan nya jika aku bertanya.


*Kenji madarame

        ‘’wah sudah ramai ya? Apa aku terlambat ya?’’  aku berbicara padahal tidak ada orang di sekitar ku. ‘’kau tepat waktu kenji,’’  ‘’ohh kazawa kurosaki, kau hampir membuatku juntungan’’  ‘’maaf kalau begitu, sedang ada ritual permulaan cinta, ayo kita panggil yosuke juga sebelum kita kesana, yosuke paling suka melihat yang seperti ini’’  ‘’dia sudah datang? Dimana?’’  ‘’menyindiri di kantin seperti biasa’’  ‘’ohh tentu ayo’’

          ‘’yosuke hitsugaya, ayo disana sudah ramai’’  ‘‘ramai ya? Itu sedikit membuat ku malas ke sana, apa pelatih kita sudah datang?’’  ‘’seperti nya belum dan kau harus melihat apa yang terjadi disana’’  ‘’baik aku ikut’’

Sesampai nya di aula, fuyuki dan aiko tampak di kerumuni teman teman nya seperti gula di hajar semut, aku ingin tahu ada apa disana, ‘’yosuke, mereka jadian’’  ‘’siapa mere;a?’’  ‘’fuyuki dan aiko’’  ‘’ apa?’’


*yosuke

          Entah lah aku mengikuti pertemua ndengan tidak ada gairah sama sekali, dan di saat sedang istirahat, fuyuki mengahpiri ku, kami berbicara dengan berat sebelah, aku lebih banyak diam saat dia bertanya macam-macam tentang aiko, dan akua hanya menjawab tidak tahu.

          Ku biarkan buku dan komik yang sempat ku beli di toko buku tadi diatas meja, tak ada kemauan untuk mengambilnya, apalagi membaca nya. ‘’kak yosuke, ini apa?’’ sambil mengambil komik yang tadi ku beli khusus untuk aiko. Seketika aku menyambar tangan nya,’’haram memegan barang milik senior’’  ‘’maaf aku hanya bertanya’’  ‘’ya urus pacar baru mu,!’’ 

          Aku langsung meminta izin untuk pulang lebih dulu pada pelatih dengan alasan tidak enak badan. Beruntung dia masih mengizinkan aku untuk pulang lebih dulu.

          ‘’cih bocah tidak tahu diri, memang nya siapa diri nya? Dia tidak lebih baik dariku, bahkan jauh di bawah’’  ‘’dia hanya anak dengan tampang sok keren yang berakal pendek’’  ‘’bahkan dia tidak akan tahu bagaiman cara memperhatikan wanita’’  ‘’bocah laknat’’ aku hanya bisa mengurung diri di kamar dan mengomel semalaman, sendirian tentunya.

          ‘’sekarang percuma sudah aku membeli komik ini, aku tak akan suka membacanya’’ aku masih melanutkan omelan ku. Tanda SMS masuk terdengar dari handphone ku. ‘’Natsumi? ‘’  ‘’ada apa malam-malam begini?’’
Belum sempat ku balas dia menelpon ku lebih dulu.

          Sebuah percakapan panjang tengah malam dengan natsumi, membuat ku ingin bunuh diri mendengar suaranya. Tapi aku benar-benar mendapat informasi penting. Dia memang adik kelas ku yang paling peka, sejak daulu sampai sekarang.

‘’terimakasih informasi nya’’  ‘’sama-sama onii-chan’’  tentu kammi sudah akrab sejak lama.

Jadi begitu ya? Kalau begitu masih ada kesempatan untuk mendapatkan aiko. Bahkan si bodoh sok keren itu bisa aku singikirkan. Tinggal tunggu waktu saja ya? Mudah kalau begitu.

Aiko, kita akan bersama suatu saat  ‘’daisuki da , aiko’’