Senin, 30 Desember 2013

cinta di segulung gulali


Cinta di segulung gulali

(Ardi Alfaris – Alizz)
Udara tanjung lesung yang memang sedikit lebih panas hari ini, di temani batu karang dasar pantai yang masih rela diterjang ombak besar. Semilir angin selat sunda terasa sangat menyejukkan wajah.
Ini hari terakhir . digtara dan kawan-kawan dari pasukan Pramuka Tangerang menginjak Bumi Pandeglang. Setelah seminggu penuh mereka membangun sebuah daerah baru hasil babat lahan untuk di jadikan perluasan wilayah pemukiman.
Setelah perempuan yang ia sukai tidak berkenan  memberikan nomer handphone yang dia punya, mungkin hati Digtara sedikit berkata, ‘ah sudah lah.’
“gak dapet kenalan baru Lis?” Tanya Iwan. Maklum Digtara biasa di panggil ‘Alis’ oleh yang lain, yah kalian tau kenapa. “si neng nya kagak mau ngasih nomer dia Wan” jawab Digtara. “lah emang kenapa Lis?” Iwan bingung. “perasaan waktu kita ajak kenalan di gunung abis kita penghijauan, dia mau  lu ajak kenalan?” sambung Iwan. “iya sih wan, tapi yaa sama aja” jawab digtara seadanya. “lu juga sempet salaman lagi, pipmpinan kontingen kita aja ga sempet, sama kaya yang lain, Cuma lu doang Lis yang bisa salaman” Iwan makin bingung dengan semuanya
“Wan, dia minta gua seriusin...” belum selesai Digtara bicara tiba-tiba “mantep tuh cewe, muka nya putih, oval, kerudungan, bibir tipis, santri...” sekarang gentian digtara yang memotong. “nah itu dia perkaranya, santri nya it…” perkataan Digtara kembali terpotong. “mantep kali yak, pacaran tangerang pandeglang pasti...” Ucapan Iwan di potong kembali oleh Digtara “pasti dua-dua nya selingkuh boy, secara …” perkataan Digtara kembali terpotong. “tapi gua yakin dia setia bro, soalnya..” kali ini perkataan Iwan yang terpotong kembali. “setiap tikungan ada maksud lo? Anak pramuka mah lebih dari 1 kilo jadi...” dan kali ini ucapan Digtara yang terpotong. “tetep aja manis kan? Digtara prakasa?” ucapa iwan barusan membuat digtara berhenti bicara. “iya sih Wan” Digtara menjawab seadanya.

Rabu, 13 November 2013

Lukisan untuk dokter Arvin



Lukisan untuk dokter Arvin

michi
(KHAIRUNNISA B.A)
“aaaaaaaaaaaaaaaaaa”
Setelah kejadian malam itu semuanya lenyap. Semua gelap. Semua yang dulu bisa kulihat kini tak dapat lagi kulihat. Yang dapat kulihat semuanya hanya ‘gelap’ tak ada cahaya. Tak dapat mengetahui apa yang sedang terjadi disekelilingku. Aku hanya bisa mengandalkan pendengaranku. Tapi itu semua sia-sia. Aku tidak mau hidup dalam kebisuan seperti ini. Wajahku yang muram, seakan menandakan hariku kini seakan suram.
aku muak dengan semua ini. sangat muak. Kehidupanku berubah. Berubah setelah malam pameran lukis itu. Aku yang biasa menghabiskan waktuku untuk melukis kini hanya dapat terdiam duduk dikamar. Aku benci semua ini. aku merindukan rasanya memegang kuas lukisku. Aku rindu saat aku duduk berjam-jam untuk mencari dan melukis objek yang tepat untu ku lukis. Aku rindu itu semua. Aku rindu. Sampai-sampai rasa rinduku tak terkendali dan membuahkan emosi yang meledak-ledak. Sampai saat puncaknya, aku menyuruh tanteku untuk membakar semua kavas dan seluruh alat lukis yang aku punya.
Aku hanya bisa menangis dikamarku. Tapi tanteku tak membiarkan aku terpuruk dalam kegelapan yang sangat menyiksa ini begitu lama. Tanpa sepengetahuanku, tante mencari rumah sakit untuk operasi mata di daerah Jakarta. Tante bilang dia mempunyai kenalan disana, namanya Dokter Riza. Aku menjalani rawat inap dirumah sakit di Bilangan Jakarta itu sampai ada orang yang mau mendonorkan matanya untukku. Disana aku berkenalan dengan Dokter Arvin. Dia adalah dokter yang selalu memeriksaku. Dokter Riza sudah menugaskan dokter Arvin untuk menjagaku. Bisa dibilang sekarang dokter Arvin adalah dokter khusus yang diminta oleh dokter Riza untuk membantuku mengontrol emosiku dan menunggu sampai aku dapat melihat dunia ini lagi.
Setelah aku berkenalan dengan dokter Arvin aku sudah kembali menjadi diriku yang dulu. Lebih

Rabu, 30 Oktober 2013

CATATAN KECIL SARAS (story beginning)



CATATAN KECIL SARAS
(story begining)
Ardi Alfaris
(Alizz)

Dia seorang siswi di SMU Citra Kusuma. Namun cerita nya sudah menyebar ke setiap sudut sekolah, bahkan keluar sekolah. Ada yang bilang dia mati karena kecelakaan, ada juga yang menyebut kalau dia bunuh diri. Namun ada juga yang menyebut kalu dia dibunuh oleh orang yang tidak suka. Mungkin karena itu kutukan itu berlaku sampai saat ini. Kutukan mengerikan yang ada di sekolah ini.
Dia memang murid terbaik. Pintar, ramah, cantik dan segalanya. Hingga kejadian itu terjadi. Banyak yang tidak bisa menerima kenyataan. Semua nya. Hingga satu orang berbicara “dia belum mati, dia masih duduk disana” dan semua nya bersikap seolah dia masih ada, bahkan guru pun tidak keberatan atas sikap mereka. Semua nya berjalan seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
Hingga hari kelulusan, kepala sekolah setuju untuk menaruh bangku Saras untuk berfoto bersama teman sekelas nya. Bangku kosong. Namun pada saat foto itu di cetak, Saras tengah duduk manis disana bersama yang lain nya. Dengan wajah pucat pasi dan senyum terpaksa.


KKRRIIIIINGG……
“woy udah masuk woy ! “ teriak Ali memanggil temannya yang masih menikmati sarapan di kantin. “kalem kali, guru nya aja ngaret datengnya”   “joh,gitu amat lu gus, nanti gua gamau di suruh push up 50 kali sama dia”   “50 doang, nanti buat gua aja”   “ah kampr*t lah lu”

tentang kita

Ardi Alfaris




Setelah hari itu
Waktu terus berlalu, namun bayangmu tetap melayang di benak ini
Seakan sengaja membuatku berharap
Sekarang aku masih mengkhayalkanmu
Dalam ruangan redup di iringi melodi kotak musik tua
Di peluk oleh rindu yang mungkin tak akan dib alas olehmu

Di seluruh keadaan itu bayanganmu masih berlari dalam pikiran
Mengajakku bicara seakan semua nyata
Membayangkan kamu meneriakkan namaku dari jauh dan melambaikan tangan
Memimpikan senyuman diwajah manismu dan terarah kepadaku
Mengkhayalkan seluruh canda dan tawa
Yang mungkin tak akan bias kita lakukan bersama
Mengharapkan kalau kita bukan hanya sebatas seperti ini

Dan aku kembali terdiam saat kusadari
Semua itu hanya lamunan
Ketika ku tau semua itu hanya khayalan belaka
Karena aku tak pernah disisimu
Juga semua kebahagiaan yang kubayangkan bersama
Dan aku akan tetap saja memikirkanmu

Senin, 28 Oktober 2013

Teman Beda Alam

MICHI
(KHAIRUNNISA B.A)

“dadah, aku mau berangkat sekolah dulu ya. Nanti kamu tunggu aku di deket jalan ini lagi yaa.”
Masa kecilku jauh berbeda dengan masa kecil anak-anak sebaya ku. Biasanya anak-anak seusiaku tengah asyik bermain dengan teman sepermainan mereka. Bermain boneka, petak umpat, dan permainan anak-anak pada umumnya. Kerap kali ibuku menemuiku tengah asyik bermain boneka sendirian. Ibu hanya mengira kalau aku sedang asyik berceloteh untuk menuangkan imajinasiku.
Orang-orang sekitarku sudah tak heran melihatku saat aku tengah berbicara sendiri sambil bermain, meski tak ada orang yang menemaniku. Mungkin mereka berpikir “ah, namanya juga anak kecil”  tapi, saat aku masuk kebangku sekolah dasar, kebiasaanku ini kurang dapat diterima oleh teman-temanku. Mereka menganggapku “anak aneh” bahkan mereka menjauhiku dan menganggapku “gila”.
Saat itu, aku merasa ya biasa-biasa saja. Toh, aku juga sering bermain sendiri. Aku juga takkan merasakan kesepian. Karena ada temanku yang selalu bersamaku. Mungkin kebersamaan kami ini bisa di nomonasikan sebagai “best friend award”. Karena kami selalu kemanapun bersama. Dia juga selalu disampingku. Dia selalu mengikutiku kemanapun aku pergi. Aku senang bersamanya. Tapi entah kenapa, setiap orang yang melihat aku dan temanku sedang asyik mengobrol, mereka melihatku dengan tatapan “keanehan”. Tapi, ya biarkanlah. Aku hanya menganggap mereka sebagai orang-orang yang iri atas kebersamaanku dengan temanku.
Lambat laun teman-temanku makin penasaran denganku. Waktu itu, aku dipanggil oleh temanku yaitu Sally dan Mira “Firda, sini deh” sambil melambaikan tangannya padaku yang sedang duduk ditempat dudukku. “aku?” balasku agak bingung. “iya, kamu. Cepet kesini!” balas Sally. Aku langsung mendekat kearah mereka. “sini duduk” kata Mira sambil mempersilahkan aku duduk di dekat mereka. “Fir, gue perhatiin kelakuan lu kok aneh ya?!” Tanya Sally. “aneh? Aneh gimana?” tanyaku bingung. “iya, lo udah duduk paling belakang, suka ngomong sendiri lagi!” Tanya Mira. “iya, lu kok suka menyendiri sambil ngoceh sendiri gitu sih Fir?!?” selak Sally. “hahah kalian ngaco ya? Aku gak ngomong sendiri kali. Aku juga gak pernah sendiri kok” balasku dengan tertawa. “hah?

Jumat, 25 Oktober 2013

Mencintaimu Dalam Diam



“Mencintaimu Dalam Diam”
Galih Amartia Pertiwi(Gamar)
Inilah kisahku, kisah yang sebenarnya sangat membuatku terpuruk, jatuh begitu saja saat kutahu dirinya yang sebenarnya, kisah ini hanyalah sebuah kisah yang sebenarnya akan Aku pendam, tapi hati ini yang sudah terlalu banyak menahan masalah, membuat Aku harus berbagi tentang semua ini, demi menenangkan hati.
Kedekatanku dengannya pada awalnya, Aku pikir akan berlanjut sesuai apa yang ada dipikiranku. Aku menunggu sampai larut malam, hanya untuk membalas pesan singkatnya yang mungkin tak berarti apa- apa baginya, mungkin menurutnya saling membalas pesan singkat diantara kita hanya penghilang kebosanan dimalam yang begitu senyap.
Pukul 23.47
“malam?”
Pesan yang begitu singkat, namun akan berujung panjang sampai Aku dan Ia sama- sama terlelap. Hingga pagi menjelang, sampai Akupun sering terlambat untuk berangkat kesekolah.

Selasa, 24 September 2013

back to fact


Back To Fact
(second story “misteri piano di sekolah”)
By: Ardi Alfaris (ALIZZ)


Kini aku berangkat ke sokolah dengan sedikit ragu karena mimpi yang sedikit aneh. Karena aku merasa tadi malam memang aku berada di sekolah. Ah sudahhlah.ketika sampai di sekolah pun, aku sedikit malas untuk melewati ruang musik yang ada di sebelah lab. komputer.

Setelah keluar dari lorong utama, aku lurus melewati tengah lapangan, baru menuju kelas, sesampainya di kelas “vira lo tau kagak, semalem gua mimpi aneh jassaaa…” yak, bahasa astral dari mulut dia yang sedikit ************ . “mimpi apa lo?” Tanya ku penasaran. “masa semalem gue mimpi kita bertiga kesekolah jam 9 malem, terus, terus ,terus… apalagi ya?’’ vida sedikit bingung. “oh ya! Terus kita dengerin 3 buah lagu dari piano yang di bilang keramat sama kaka kelas itu” sambung nya.

Sontak satu isi kelas menoleh, “pelanin suara lu tapl*k” kataku menenangkan anak sedikit gangguan mental yang satu ini.”yaelah, sori dori mayori mpok nori makan stroberi kali -_- “ kata vida tanpa rem, “ terserah lo ajalah” dan kemudian terdengar olehku alunan musik malam tadi, langsung saja aku menutup telinga. “vir, lo kenapa? Takut amat sama bel masuk sekolah?” Tanya vida bingung, aku dengarkan kembali, ahh iya itu bel sekolah, ada apa dengan ku?

Rabu, 04 September 2013

Misteri Piano di Sekolah



“Misteri Piano di Sekolah”

Galih Amartia Pertiwi (Gamar)


Sunyi, senyap hanya jam dinding kelas yang bersuara, jam yang menunjukan pukul 17.19 dan tepat pukul 17.20 bel berbunyi. Semua murid SMA ini pun bersiap lalu bergegas pulang. Tak Terkecuali Aku, Vida, dan Ines. Namaku Vira murid kelas XI dan teman - temanku Vida dan Ines adalah penggemar alat musik. Sejak Aku, Vida, dan Ines masuk sekolah ini kakak kelasku sering bercerita tentang Piano di ruang musik yang katanya suka berbunyi sendiri saat malam hari, dan apabila kita mendengarkan lagunya sebanyak 3 kali, Kita akan mati. Tapi aku, Vida, dan Ines tidak pernah percaya hal yang berhubungan dengan dunia ghaib.



Tepat jam 9 malam, aku dan teman – temanku memasuki sekolah dengan memanjat pagar. Begitu kelihatan bandel kah aku dan teman – temanku? Aku dan teman – temanku memang terkenal sebagai perempuan paling tomboy disekolah. Dengan segera aku menuju ruang musik, saat aku, Vida, dan Ines berada di depan ruang musik aku mendengar bunyi piano yang memainkan sebuah lagu. “Vid, Nes. Lu denger gak?” tanyaku “ini kan suara piano” balas Ines “iya gua tau ini suara piano dodol-_- tapi siapa yang mainin fe’a” ucap Vida “jangan – jangan bener lagi yang di bilang kakak kelas itu” ucapku “emang iya, emang begitu, jreeng!” balas Vida “udah ah lawak mulu lu Vid-_-“ ucap Ines “yee, biasa aja kali. Dasar lemot” balas Vida “udah wehh, ahelah orang lagi ada setan malah bercanda” ucapku “kita berantem fe’a” balas Vida dan Ines bersamaan. Setelah di bilang begitu aku tak dapat berkata apa – apa. “jadi masuk ruang musik gak nih?” tanyaku “jadi gak yaaaa” balas Vida “udah jadiin aja, buat apaan kita bela – belain malem – malem kesini-_-“ balas Ines “ide

Rabu, 31 Juli 2013

AYAHKU TAK SEMPURNA

Khairunnisa B.A (michi)

AYAHKU TAK SEMPURNA’

Beribu kata maaf yang tak mungkin bisa tertebus oleh kata-kata atau pun materi. Jutaan bahkan milyaran kata maaf mungkin takkan bisa menebus kesalahanku. Ingin ku persembahkan karya ini untuk ayah ku. Sebelumnya, yah, maafkan Tia ya. Maaf Tia pernah malu mengakui ayah, karena ayah seorang tuna rungu. Maaf yah. Maaf..
Saat itu aku sedang bermain bersama ayahku “ti..aAA.. tu.. u..a..ahh” “hihihi ayo yah ayo kejar Tia yah haha”. Canda gurau memang sering terdengar. Walau, memang tak begitu jelas. Ya, karena ayahku seorang tuna rungu. Tapi, tawa canda itu terasa cepat berganti. Aku yang dulu kecil kini sudah beranjak menjadi Tia remaja. “tI..A ..a..yo..a..ah..ate..se..o..la”. ayahku bilang”Tia, ayo ayah antar sekolah”. Waktu itu hari pertama aku masuk sekolah lagi. Setiap harinya ayah yang selalu mengantar jemputku. Ayah yang memasakkan makanan untuk kami makan sehari-hari. Tapi, dihati ini berkecamuk rasa sayang dan rasa malu yang dalam. Pernah suatu hari saat ayahku menjemputku dari sekolahku ayah bertemu dengan temanku di pintu gerbang sekolah. Ayah ditegur oleh temanku,Ryan. Dia adalah anak laki-laki yang aku sukai. “om, nungguin Tia ya?” ayahku mengangguk. “tunggu aja om, paling sebentar lagi Tia keluar” “i..A.. a..muu..sI..A..pa?” “hah? Apa om? Saya gak ngerti om” “a..mU.. sI..A..pa?” aku yang melihat kejadian itu awalnya biasa saja. Tapi, keesokkannya, “hai temen-temen gue mau nanya nih” kata  Sandra di depan kelas. Lalu semua orang

Sabtu, 20 Juli 2013

karena hati tak bisa di paksa


Karena Hati
Tak bisa Dipaksa



Khairunnisa B.A
(MICHI)



Aku menyukainya sejak awal kami bertemu. Sebenarnya dia sebaya denganku, hanya saja dia lebih pintar dari aku, sehingga tingkatan kelasnya lebih tinggi. Namanya Near. dia adalah siswa terpandai di SMA ku. Tak salah kalau para siswi wanita sangat menggilainya. Tapi aku, hanya seorang gadis yang mungkin tidak begitu menarik atau mungkin tak menarik dan sikapku kekanakan.

Oh iya, aku hampir lupa. Aku saat ini sudah kelas 2 SMA. Dan saat ini, aku hanya dapat menatapnya dari kejauhan. Sikapnya memang dingin sekali. Tapi itulah yang menjadi daya tariknya. Aku yang selalu mengejar Near. tapi dia? Aku tak yakin dia akan merespon perasaanku. Dua tahun berlalu, tapi perasaanku kepada Near tetap sama seperti tiga tahun yang lalu saat kami masih SMA. Aku tetap menyukainya. Dia sangat cuek sekali padaku. Tapi, aku masih tetap mempunyai seribu jurus untuk tetap bertahan untuknya.

Rabu, 10 Juli 2013

kota indah itu bukanlah paris



Kota indah itu
Bukanlah paris……


Karya : fara citra


Selalu teringat dibenakku kejadian dua minggu yang lalu. Teringat akan senyuman tulus gadis itu juga kedua mata indahnya yang kugambarkan mirip dengan bulan terang di malam hari. Saat nyaris saja sebuah mobil menabrak gadis itu, dengan sigapnya aku menolong gadis yang tidak kuketahui namanya itu bak seorang pahlawan. Kejadian itu benar-benar membuatku gelisah sekarang. Ditambah pancaran sinar dari wajah cantik gadis itu yang membuatku tambah tak karuan. Bahkan hingga saat ini, aku masih saja terus gelisah memikirkan gadis cantik itu.

Hingga saat ini, saat sesuatu yang tidak terduga datang lagi kepadaku.

            Kupotret bangunan-bangunan di Kota Tua sore itu, semua orang yang lewat, para pedangang yang menanti pembeli datang. Hingga sesuatu yang tidak terduga itu terjadi. Diantara banyak orang-orang lewat sambil tertawa ria, aku melihat sosok wajah yang familiar. Ya, gadis itu. Gadis yang kutolong dua minggu lalu. Dia juga sedang asik mengabadikan kejadian-kejadian menarik di Kota Tua sore itu. Kemudian terukir sebuah senyuman dibibirku, dan aku pun berlari menghampiri

Selasa, 09 Juli 2013

buah penantian



Buah penantian…




Khairunnisa B.A
(Michi)




Aku yang masih awam untuk mengenal semua ini. Aku yang sebelumnya tak pernah mengenal apa itu yang namanya ‘cinta’ sebelumnya. Awalnya aku tak pernah tahu apakah yang aku rasakan ini. Aku tak tahu namanya. Yang aku rasakan hanya nyaman bersamanya.

Padanya? Pada sahabatku sendiri. Apa ini? Aku takut. aku memang sudah memendam semua ini sejak tiga tahun yang lalu. Kita memang sangat dekat sekali. Awalnya aku sangat membencinya. Karena aku merasa ‘illfeel’ karena banyak teman-temanku yang menyukai dia. Dan pada akhirnya.. aku, seseorang yang membencinya, aku menyukainya.

Kita berdua terus menjalani hari-hari dengan gelak tawa. Dan sampai akhirnya, aku tahu. Bahwa perasaanku tidak bertepuk sebelah tangan. Ya,

akan terjadi padaku


Akan terjadi padaku


By : Galih amartia pertiwi
       (  gamar )


Penulis? Ya, penulis bukan pekerjaan yang buruk bagi sastrawati sepertiku, aku memang sudah gemar menulis cerita semenjak kelas 1 SMP. Namaku Rifka pelajar kelas 3 SMA dan penulis cerpen majalah horror. Ya, aku memang gemar dengan hal-hal yang berbau mistis. Tak heran jika aku peka dengan hal ghaib. Hanya peka, tapi aku tidak bisa melihatnya.

Dan aku sekarang merasa saat menulis cerita ini pun, salah satu atau banyak diatara “mereka” memperhatikanku, yang sedang menulis cerita tentang mereka. Aku menulis tentang seorang gadis yang mati akbat pembunuhan yang dilakukan hantu, hantu itu marah padanya karna gadis tersebut telah mengusik kehidupannya dengan mencari tau tentang hantu itu lalu menyebar luaskannya. Dan hantu itu pun membunuh dengan cara yang sadis, dengan cara menabrakannya ke kereta yang lewat. Dan mati dengan mengenaskan.

Tiga hari kemudian pada suatu malam aku bermimpi buruk tentang “mereka” “mereka” semua mengejarku dengan tatapan penuh amarah. Salah satu dari mereka bicara padaku “hei, apa yang kamu tulis tentang kami, hal itu pun aka terjadi pada dirimu sendiri. Jadi berhenti mengusik kami!” makhluk itu berbicara dengan penuh amarah yang memuncak, rambut panjang yang teruraitak beraturan, mata yang

Sabtu, 06 Juli 2013

kita (part 3)



KITA…
Part  iii
(out of love circle)
Ardi Alfaris (aliz)

‘’kau sudah menyiapkan perlengkapan mu kenji ?’’   ‘’maaf yosuke, aku tidak ikut untuk yang kali ini, aku ada acara keluarga dadakan’’   ‘’ahh,kau tidak seru bung’’   ‘’apa itu arti nya hanya kau yang semester tiga ?’’   ‘’tentu saja, dasar bodoh’’   ‘’jangan marah begitu laa, sepulang kau dari gunung kita makan enak, aku yang traktir , oke ?’’   ‘’terserah kau saja lah’’   ‘’oke wassalam’’

          Kenji menutup telpon, kini tinggal aku sendirian di kamar supek milik ku. Di tambah semua rasa yang bercampur aduk tentang aiko, masalah keluargaku  dan juga yang lain-lain. Setelah ini mungkin aku akan makan malam dan setelah itu kembali tidur. Liburan memang membosan kan. -_-

‘’yosuke, ayo makan!!’’   jelas sekali itu ibu ku, aku tak akan pernah menolak semua perintah nya. ‘’kakak, mengapa kau selalu mgnurung diri di kamar saja? Apa kau tidak ingin menemani ku bermain? Kita bisa ke tempat hiburan bersama dan lain-lain.’’    ‘’aku tidak terpikir untuk itu’’   ‘’ayo lah kakak,’’    ‘’diam!’’   seketika adik ku terdiam. Kemudian masuk ke kamar ibu dengan mata berkaca

‘’yosuke jangan kasar begitu dia masih kecil’’   ‘’biarkan saja bu, biar anak ini

baru tapi beda rasa



BARU TAPI BEDA RASA


Khairunnisa B.A
(Michi)


Hai! Perkenalkan, namaku Ayu. Aku ingin berbagi kisahku kepada kamu, kalian atau pun mereka. Kalian pernah merasakan tidak? kalau kalian nyaman berada di dekat seseorang, dan kalian selalu ingin tahu apa yang ia kerjakan atau pun sedang apa dia. Jika dia tak ada kabar, kalian merasa resah, bimbang, tak tahu harus berbuat apa.

Tapi ini senior yang baru kau kenal. Bagaimana cara kau menyikapinya? Begini ceritaku.

        Jantungku berdegup kencang, tubuhku seolah bergetar. Ya, karena ini adalah hari pertamaku menjalankan Masa Orientasiku sebagai siswi baru di SMA ini. Saat di depan gerbang sekolah, mataku mulai berkaca-kaca. Entah mengapa, ada kegugupan dan kebimbangan atau rasa yang entah mengapa aku tidak pernah merasakan rasa ini sebelumnya. Aku deg-degan.

Mungkin karena aku terlalu gugup, karena hari ini adalah hari

yang ceria yang membutuhkan



Yang ceria yang membutuh kan


By : Galih amartia pertiwi
       (  gamar )



Namaku Teo. Aku mempunyai sahabat bernama Faris dan Caca. Mereka sangat baik kepadaku. Tapi sayangnya hari-hari ku dan Caca hanya diisi oleh kesedihan. Tak tahu mengapa Faris lah yang mejadi tempat curhat kami, mungkin karena dia yang paling riang diantara kami. Tapi kami tidak tahu bahwa di dalam senyuman Faris ternyata menyimpan ‘segudang’ kesedihan yang mendalam.

          “Te, gue lagi galau nih Te, masa Niall foto sama cewek cantik banget deh. Gue iri, gue ‘jealous’ gitu jadinya”. Ucap Caca kepada ku. “ah lo juga tau nggak kalo gue lagi sedih soalnya lo itu dari tadi ngoceh mulu nggak ada habis-habisnya. Pengang tau kuping gue!”. Jawabku jutek. “ihh elo jahat banget sih Te sama gue. Lo tau kan? Idola gue itu Niall?”. Balas Caca. “iya neng, gue tau ko. Tapi lo itu ngarep jangan ketinggian kenapa sih!”. Jawabku ketus. tiba-tiba saat Caca dan aku sedang berdebat…

Rabu, 03 Juli 2013

KESEMPATAN KEDUA



*KESEMPATAN KEDUA*

Khairunnisa B.A
(Michi)



Namaku Lila, aku hanya ingin membagikan pengalamanku kepada kalian. Aku hanya tidak mau kalian menyesal seperti aku, merasakan penyesalan yang teramat dalam. Dalam sekali. mamaku, mama yang telah banyak berjasa terhadap kehidupanku, mama yang sangat baik, mama yang selalu menjagaku, mama yang selalu bangun dari tidurnya hanya untuk membuatkan ku susu saat aku menangis di kala malam. Aku menyesal telah menyia-nyiakan mamaku, mama yang sangat aku sayangi. Begini ceritanya..

        siang itu aku sedang asyik bermain handphone ku, aku sedang asyik online di Dunia Maya. Iya, aku memang senang sekali berselancar di dunia maya, apa lagi bermain games dan streaming di youtube. Tiba-tiba.. “Lila, tolong bantu mama, tolong angkat baju diluar. Tolong ya nak, mama sedang

Minggu, 23 Juni 2013

KITA part2



KITA…
Part  ii
(time for heart)
Ardi Alfaris (aliz)

‘’kenji, ini membosankan’’  ‘’sabar lah, orang-orang disini memiliki barang-barang bagus,kau tertarik dengan novel kan? Kau tidak akan mau pulang setelah menemukan barang seperti itu di festival ini’’  ‘’aku tidak yakin kita bisa menemukan yang seperti itu disini,apalagi buku sastra’’  ‘’terserah kau’’  disini terlalu ramai untuk ku, hampir semua orang tahu, aku tidak suka keramaian. 

Aku melihat jam tangan milik ku, pukul 10.30 berarti masih ada dua setengah jam lagi untuk pertemuan persiapan kemah akhir semester ini. Sedikit ada niat tidak ingin datang kesana, karena aku sudah tahu pasti apa yang harus di persiapkan. Tapi pikiran itu lenyap seketika setelah ku ingat akan ada aiko di sana. Ya aiko

          ‘’emm, kenji, aku ingin pergi ke toko buku dulu ya, aku akan  menunggu mu di sekolah, lagi pula kau ada teman bukan?’’  ‘’tentu aku..’’  ‘’bagus kalau begitu, sampai jumpa’’  tanpa peduli apa kata-kata kenji berikut nya aku pergi menuju toko buku, festival itu terlalu membosankan.

          Ku lirik kembali arloji ku, pukul 11.06 agak lama juga perjalanan ku kemari. Tak apa yang penting aku bisa mencairkan suasana hatiku yang tak sabar menunggu pertemuan itu. Yah ayo kita mencari buku bagus untuk kali ini.

          Yang ku dengar dari kenji, kalau aiko suka dengan komik conan, dan sesaat aku melihat komik yang familiar dengan kata barusan. Ku beli satu buku novel, dan satu komik itu, dan sekarang baru saja pukul 12.04. ‘’nice time’’ kataku sedikit tersenyum.

*Natsumi Kazawa
          ‘’ayo aiko, nanti kita bisa terlambat ke pertemuan itu’’  ‘’apa kau tidak bisa tenang? Jam di negeri ini selalu ngaret, jadi tenang saja’’  ‘’tapi nanti kita bisa di hukum jika terlambat, apa kau tidak tahu betapa kejam nya kak yosuke saat masa orientasi siswa baru?’’  ‘’iya aku ingat,tapi posisi kita sekarang dan dulu berbeda, dia tidakakan sekeras dulu, karena kita telah menjadi adik kelas nya yang ramah baik dan cantik’’  ‘’apa kau bilang?’’  ‘’ahh sudahlah ayo kita berangkat’’  ‘’daritadi kenapa?’’ terus saja aku marah-marah sama aiko, mulutku seperti kumur-kumur dan seperti terlihat sedikit maju di bagian bibir.

   *di sekolah
          ‘’mengapa senior kita belum ada yang datang? Aiko?’’  ‘’apa ku bilang lebih baik kita santai sambil minum lemon dulu tadi’’ ku lihat jam di handphoneku 12.37 sekitar 20 menit lagi. Tapi mengapa tak ada orang?. Ahh sudah lah nanti juga datang sendiri.

          Aku melihat seseorang yang tak asing, bocah menyebal kan sok keren yang tak lain fuyuki hiroshi , memang adik dari salah satu senior yang sudah dahulu kala sekali. Dia fikir di siapa?.

          Dengan senyum yang (sok) manis dia mengahmpiri aiko, mereka berbincang-bincang walau nampak nya aiko terlihat (tidak) senang dengan perbincangan itu. Aku lebih memilih diam sampai semua teman ku datang dan juga tentunya ka yosuke, onee-chan terlihat membawa sesuatu, mungkin kah? Sudah lah, nanti juga dia akan membberitahukan nya jika aku bertanya.


*Kenji madarame

        ‘’wah sudah ramai ya? Apa aku terlambat ya?’’  aku berbicara padahal tidak ada orang di sekitar ku. ‘’kau tepat waktu kenji,’’  ‘’ohh kazawa kurosaki, kau hampir membuatku juntungan’’  ‘’maaf kalau begitu, sedang ada ritual permulaan cinta, ayo kita panggil yosuke juga sebelum kita kesana, yosuke paling suka melihat yang seperti ini’’  ‘’dia sudah datang? Dimana?’’  ‘’menyindiri di kantin seperti biasa’’  ‘’ohh tentu ayo’’

          ‘’yosuke hitsugaya, ayo disana sudah ramai’’  ‘‘ramai ya? Itu sedikit membuat ku malas ke sana, apa pelatih kita sudah datang?’’  ‘’seperti nya belum dan kau harus melihat apa yang terjadi disana’’  ‘’baik aku ikut’’

Sesampai nya di aula, fuyuki dan aiko tampak di kerumuni teman teman nya seperti gula di hajar semut, aku ingin tahu ada apa disana, ‘’yosuke, mereka jadian’’  ‘’siapa mere;a?’’  ‘’fuyuki dan aiko’’  ‘’ apa?’’


*yosuke

          Entah lah aku mengikuti pertemua ndengan tidak ada gairah sama sekali, dan di saat sedang istirahat, fuyuki mengahpiri ku, kami berbicara dengan berat sebelah, aku lebih banyak diam saat dia bertanya macam-macam tentang aiko, dan akua hanya menjawab tidak tahu.

          Ku biarkan buku dan komik yang sempat ku beli di toko buku tadi diatas meja, tak ada kemauan untuk mengambilnya, apalagi membaca nya. ‘’kak yosuke, ini apa?’’ sambil mengambil komik yang tadi ku beli khusus untuk aiko. Seketika aku menyambar tangan nya,’’haram memegan barang milik senior’’  ‘’maaf aku hanya bertanya’’  ‘’ya urus pacar baru mu,!’’ 

          Aku langsung meminta izin untuk pulang lebih dulu pada pelatih dengan alasan tidak enak badan. Beruntung dia masih mengizinkan aku untuk pulang lebih dulu.

          ‘’cih bocah tidak tahu diri, memang nya siapa diri nya? Dia tidak lebih baik dariku, bahkan jauh di bawah’’  ‘’dia hanya anak dengan tampang sok keren yang berakal pendek’’  ‘’bahkan dia tidak akan tahu bagaiman cara memperhatikan wanita’’  ‘’bocah laknat’’ aku hanya bisa mengurung diri di kamar dan mengomel semalaman, sendirian tentunya.

          ‘’sekarang percuma sudah aku membeli komik ini, aku tak akan suka membacanya’’ aku masih melanutkan omelan ku. Tanda SMS masuk terdengar dari handphone ku. ‘’Natsumi? ‘’  ‘’ada apa malam-malam begini?’’
Belum sempat ku balas dia menelpon ku lebih dulu.

          Sebuah percakapan panjang tengah malam dengan natsumi, membuat ku ingin bunuh diri mendengar suaranya. Tapi aku benar-benar mendapat informasi penting. Dia memang adik kelas ku yang paling peka, sejak daulu sampai sekarang.

‘’terimakasih informasi nya’’  ‘’sama-sama onii-chan’’  tentu kammi sudah akrab sejak lama.

Jadi begitu ya? Kalau begitu masih ada kesempatan untuk mendapatkan aiko. Bahkan si bodoh sok keren itu bisa aku singikirkan. Tinggal tunggu waktu saja ya? Mudah kalau begitu.

Aiko, kita akan bersama suatu saat  ‘’daisuki da , aiko’’

Selasa, 28 Mei 2013

kita



KITA…
Part  i
(first smile)
Ardi Alfaris (aliz)

Sekolah ini menyimpan berjuta peristiwa unik,termasuk padaku, yosuke.aku baru semester 2 di kampus ini. Ini kenji, sahabat dekat ku, juga semester 2.Pencinta alam, eksrakulikuler yang sering bepergian entah kemana pun mereka suka, termasuk kami.

‘’ kenji, siapa dia? Adik kelas yang baru masuk itu?’’   ‘’aku tidak tahu,mengapa ,kau suka?’’   ‘’dan pastinya dia sudah ada yang punya’’   ‘’bisa jadi bodoh,kau seperti tidak tahu hukum alam saja’’   ‘’aku tahu dasar anak idiot’’   ‘’santai’’   ‘’iya ahh’’

          Kami yang sedang mengumpulkan anggota junior dan senior untuk persiapan acara yang kami hadapi,naik gunung pastinya.

‘’bagaimana kalau yang di sebelah nya? Dengan rambut lurus juga terlihat calm

Senin, 20 Mei 2013

pertemuan anak indigo



Pertemuan anak Indigo



by : Galih Amartia Pertiwi
     (gamar)


matahari mulai muncul, dengan menggunakan seragam putih abu- abu elia sudah tiba di sekolah, seperti biasa datang pagi untuk piket harian. hanya beberapa murid yang sudah datang selain elia, yaitu sahabatnya savero, aldi, dimas, dilla, dan teman- teman sekelasnya yang lain.
tak berapa lama murid lain pun masuk dan bel, seorang guru diikuti satu orang murid perempuan memasuki kelas.
Pak zafran : Pagi anak- anak?
murid -murid : pagi pak!
pak zafran : kali ini kalian kedatangan murid baru, silahkan perkenalkan dirimu.
murid baru : perkenalkan nama saya diva endita, kalian bisa panggil saya dita. terima kasih
pak zafran : oke, dit silahkan kamu cari tempat yang kosong.
dita mencari tempat kosong, dita melihat ke arah bangku di sebelah elia dan mendekatinya lalu duduk.
dita : eh, elia:)
elia : dita!

Rabu, 15 Mei 2013

what is love (part 3)




What Is Love??

Part   iii
( Final  part)

Ardi alfaris (aliz)



‘’ hikaru kau yakin tentang ini?’’   ‘’ya, memamng kenapa?’’   ‘’apa ini tidak terlal berlebihan, coba kau bayang kan jika kau memang mencintai nya seharus nya kau tidak berbuat sepeti ini’’   ‘’yoshiro, ikuti saja perintah ku, karena kau tak tau apa-apa tentang apa yang akan terjadi’’  kemudian aku pergi sembari membawa senapan yang baru selesai di setel.

Kami sampai di atas gedung, tempat yang sudah kami rencanakan sebelum nya,dimana yoshiro yang akan membidik sasaran sedangkan aku yang memancing calon pengantin itu ke ambang jendela terbuka. Yoshiro sudah ku bayar lebih dulu untuk tugas ini,mungkin karena alasan itu dia tidak berani

Rabu, 08 Mei 2013

what is love ?? (part 2)



What Is Love??

Part   ii

Ardi alfaris (aliz)


Tahun demi tahun berlalu.ku mulai dapat melupakan tragedi pantai waktu itu.namun luka hati ini terus saja tak mau padam. Saat rentetan bait puisi ku tak lagi mau kau baca.

‘’Hikaru, kau tidak ingin ini?’’ katamu sambil menyodorkan makanan. ‘’Tidak, terimakasih’’    ‘’kau kenapa hikaru? Akhir akhir ini kau jadi lebih pendiam?’’    ‘’tidak, aku tidak apa’’   ‘’ baiklah kalau begitu’’

Entah lah meskipun kini yui telah pergi entah kemana masih tak bisa hilang dari ingatan ku.kini aku memaki diriku sendiri yang tak bisa melupakan mu.

‘’ikami,’’   ‘’ya? Ada apa?’’  ‘’kau tidak akan meninggalkan ku kan?’’   ‘’tidak

Minggu, 07 April 2013

what is love ??



what is love??


Karya : Ardi Alfaris


Hay kenalkan nama ku hikaru, aku tinggal di salah satu ko kecil namun cukup luas.aku adalah seorang anak remaja apa adanya dengan masalah kehidapan.termasuk soal keluarga dan cinta.di sekolah ku,aku mimiliki seorang teman baik dan juga sahabat tentunya, Yui.
Dia gadis yang periang,aku mengenal nya sejak ia masih bkecil,sejak kami masih benar-benar tak mengenal apa itu cinta.

Pada mula nya aku mengenal yui saat aku menginjak usia 6 tahun. Pada saat itu ia dan keluarganya baru pindah ke daerah ini,aku mendapat kabar bahwa ada keluarga baru yang menempati rumah besar tidak jauh dari rumah kami.Ayah mengatakan kalau mereka memiliki anak se usia ku.

‘’hikaru,apa kau tidak ingin berkenalan dengan anak baru yang pindah kemarin, ibu ingin mengantarkan beberapa kue tradisional pada mereka’’ sedikit