Rabu, 30 Oktober 2013

CATATAN KECIL SARAS (story beginning)



CATATAN KECIL SARAS
(story begining)
Ardi Alfaris
(Alizz)

Dia seorang siswi di SMU Citra Kusuma. Namun cerita nya sudah menyebar ke setiap sudut sekolah, bahkan keluar sekolah. Ada yang bilang dia mati karena kecelakaan, ada juga yang menyebut kalau dia bunuh diri. Namun ada juga yang menyebut kalu dia dibunuh oleh orang yang tidak suka. Mungkin karena itu kutukan itu berlaku sampai saat ini. Kutukan mengerikan yang ada di sekolah ini.
Dia memang murid terbaik. Pintar, ramah, cantik dan segalanya. Hingga kejadian itu terjadi. Banyak yang tidak bisa menerima kenyataan. Semua nya. Hingga satu orang berbicara “dia belum mati, dia masih duduk disana” dan semua nya bersikap seolah dia masih ada, bahkan guru pun tidak keberatan atas sikap mereka. Semua nya berjalan seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
Hingga hari kelulusan, kepala sekolah setuju untuk menaruh bangku Saras untuk berfoto bersama teman sekelas nya. Bangku kosong. Namun pada saat foto itu di cetak, Saras tengah duduk manis disana bersama yang lain nya. Dengan wajah pucat pasi dan senyum terpaksa.


KKRRIIIIINGG……
“woy udah masuk woy ! “ teriak Ali memanggil temannya yang masih menikmati sarapan di kantin. “kalem kali, guru nya aja ngaret datengnya”   “joh,gitu amat lu gus, nanti gua gamau di suruh push up 50 kali sama dia”   “50 doang, nanti buat gua aja”   “ah kampr*t lah lu”
Suasana kelas masih ramai mereka datang. “mana guru?” Tanya doni “di kantor, hehe” jawab ali sok polos “yaudahlah yaaa”
Ketika mereka berdua duduk, tiba-tiba guru paling mengerikan di sekolah Citra Kusuma membuka pintu. Tanpa salam dia langsung bertanya “siapa yang bajunya mau balapan sama saya?” seisi kelas diam. “semuanya berdiri, angkat tangan, tidak ada yang bergerak! “ lalu kemudian bu sri berkieliling kelas. “bagus, semuanya rapih, silahkan duduk” seketika seleuruh murid kels XII 3 menghembuskan nafas lega.
“kebetulan kalian akan mendapatkan teman baru, dia pindahan dari Jakarta, ayo masuk Nandi. Silahkan perkenalkan diri kamu” kata bu sri agak ramah. Sementara anak baru itu memperkenalkan diri, aku dan doni berbisik “berarti dia bakal duduk di bangku bekas saras dong? Bukan nya udah ada 2 murid yang meninggal gara-gara duduk di situ? “ bisikku. “udah kita liat aja nanti, usahain juga dia gatau cerita tentang saras” jawab doni “okesip lah”
“ya Nandi silahkan duduk di situ,” kata bu sri sambil menunjiuk bangku dan meja bekas saras. Rakyat XII 3 menyambut Nandi dengan baik, tentu agar Nandi tidak tau kejadian suram di sekolah ini, tepatnya tragedy bangku saras. Nampak nya saras cukup ramah juga cukup polos untuk ukuran anak kelas dua belas, tapi dia juga sepertinya cukup pintar untuk jadi saingan ali di kelas ini. Yahh dia juga cukup kaya, udahlah cukup cukup melulu cukup capek tau~!
Setelah bel pulang sekolah berbunyi, Ali melihat Nandi yang nampaknya masih menunggu jemputan. Otak playboy Ali mulai melihat ada kesempatan, “Nandi..” teriak ali dari jauh, “pulang ke arah mana? Mau bareng ngga?” sambung ali. “sendiri aja, gapapa ko” kemudian Nandi langsung berbalik dan berjalan,seperti sudah bisa membaca apa yang akan terjadi.
“kenapa boy? Kagak bisa deketin ya? Liatin nihh” Ali kaget dengan kemunculan Yusuf yang tiba-tiba. “iya gua liatin, coba mana?” tantang Ali. Yusuf langsung berhenti di depan Nandi dengan motor variasi sendiri. Benar saja Nandi mau ikut dengan yusuf. “boy duluan yaa….” Teriak yusuf dari jauh. “sialan tuh anak”
Ali pulang dengan wajah sedikit heran. Suasana angkot yang sumpek tidak membuat dia berhenti dari lamunannya tentang Nandi. Bagaimana bisa anak baru bisa langsung memperlihatkan pemandangan seperti itu. Setelah berbagai pikiran tak senonoh lewat di pikiran nya, ada satu yang mengganjal. Tapi Ali tidak bisa menjelaskan apa itu, ia sendiri bingung apa itu. Tapi yang pasti itu adalah hal buruk, hal yang tidak boleh terjadi.
Sesampai nya di rumah Ali baru mengingat hal apa itu. Tapi ini sudah pukul setengah delapan malam. Tidak mungkin dia harus kesekolah malam-malam begini. Lagipula mungkin sudah tidak ada kesempatan lagi untuk ambil tindakan. Ali bimbang, pikiran nya kalut, semalaman ia tidak bisa tidur.
                Saat baru sampai gerbang sekolah Ali sudah di tunggu tepat di depan gerbang. Ini mimpi buruk, kejadian yang tak pernah Ali inginkan, sekarang dia menampakkan dirinya di gerbang hanya untuk bertemu Ali. Bu sri yang melihat ali langsung menarik nya dan mengomelinya habis-habisan. Kemarin sebelum pulang ia meninggalkan kartu remi nya di dalam loker nya, saat penjaga sekolah memeriksanya, kemudian melaporkan pada wali kelas.
Dan hari ini sekolah menikmati pertunjukan seorang murid yang di siksa oleh guru nya saat jam istirahat. Setelah semua itu selesai ali kembali ke habitat XII 3 “gimana boy? Nyess itu dada” Tanya doni, ali masih ngos-ngosan, kemudian tiduran di lantai sambil melambaikan tangan. “bisa ngga kuat juga dia, lain kali kartu gua aja yang bawa” Anjas menyambung. “tau li kalo gini cerita nya ujung-ujung nya yang kena kita juga” celetuk syukur. “iya iya sorry deh gua lupa”
Nandi masuk kelas kemudian duduk dengan tenang sambil bermain handphone. Ali melirik kea rah nandi kemudian melihat kea rah teman-teman nya lagi. “kalem aja boy, kita professional masalah jaga rahasia” kata anjas, “huh, bagus kalo gitu” kata ali lega.
“yusuf …” teriak nandi yang melihat yusuf lewat depan kelas XII 3. “kemaren lo janji mau cerita masalah anak yang meninggal sebelum gua dateng kesini, ayo di kantin aja” seketika semua anak kelas XII 3 menoleh, dan berpandangan saling bertanya. Karena selama ini hanya kelas XII 3 saja yang mengetahui kejadian ini, sementara yusuf bukan rakyat dari kelas XII 3.
Setelah saling berpandangan sejenak Ali and the genk langsung berlari dan mengejar yusuf, di ikuti oleh semua orang dalam kelas yang ingin melihat apa yang akan terjadi, mengingat yusuf adalah salah satu murid pemegang gelar jagoan.
“yusuf…” teriak ali dari atas tangga, tapi sepertinya yusuf tidak mendengar, merka kemudian langsung lari menuruni tangga, berharap kejadian 2 bulan lalu tidak akan terjadi kembali. Berharap semua terror mengerikan tidak akan terulang untuk ke sekian kali nya,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar