Senin, 30 Desember 2013

cinta di segulung gulali


Cinta di segulung gulali

(Ardi Alfaris – Alizz)
Udara tanjung lesung yang memang sedikit lebih panas hari ini, di temani batu karang dasar pantai yang masih rela diterjang ombak besar. Semilir angin selat sunda terasa sangat menyejukkan wajah.
Ini hari terakhir . digtara dan kawan-kawan dari pasukan Pramuka Tangerang menginjak Bumi Pandeglang. Setelah seminggu penuh mereka membangun sebuah daerah baru hasil babat lahan untuk di jadikan perluasan wilayah pemukiman.
Setelah perempuan yang ia sukai tidak berkenan  memberikan nomer handphone yang dia punya, mungkin hati Digtara sedikit berkata, ‘ah sudah lah.’
“gak dapet kenalan baru Lis?” Tanya Iwan. Maklum Digtara biasa di panggil ‘Alis’ oleh yang lain, yah kalian tau kenapa. “si neng nya kagak mau ngasih nomer dia Wan” jawab Digtara. “lah emang kenapa Lis?” Iwan bingung. “perasaan waktu kita ajak kenalan di gunung abis kita penghijauan, dia mau  lu ajak kenalan?” sambung Iwan. “iya sih wan, tapi yaa sama aja” jawab digtara seadanya. “lu juga sempet salaman lagi, pipmpinan kontingen kita aja ga sempet, sama kaya yang lain, Cuma lu doang Lis yang bisa salaman” Iwan makin bingung dengan semuanya
“Wan, dia minta gua seriusin...” belum selesai Digtara bicara tiba-tiba “mantep tuh cewe, muka nya putih, oval, kerudungan, bibir tipis, santri...” sekarang gentian digtara yang memotong. “nah itu dia perkaranya, santri nya it…” perkataan Digtara kembali terpotong. “mantep kali yak, pacaran tangerang pandeglang pasti...” Ucapan Iwan di potong kembali oleh Digtara “pasti dua-dua nya selingkuh boy, secara …” perkataan Digtara kembali terpotong. “tapi gua yakin dia setia bro, soalnya..” kali ini perkataan Iwan yang terpotong kembali. “setiap tikungan ada maksud lo? Anak pramuka mah lebih dari 1 kilo jadi...” dan kali ini ucapan Digtara yang terpotong. “tetep aja manis kan? Digtara prakasa?” ucapa iwan barusan membuat digtara berhenti bicara. “iya sih Wan” Digtara menjawab seadanya.