“Mencintaimu Dalam
Diam”
Galih Amartia Pertiwi(Gamar)
Inilah
kisahku, kisah yang sebenarnya sangat membuatku terpuruk, jatuh begitu saja
saat kutahu dirinya yang sebenarnya, kisah ini hanyalah sebuah kisah yang
sebenarnya akan Aku pendam, tapi hati ini yang sudah terlalu banyak menahan
masalah, membuat Aku harus berbagi tentang semua ini, demi menenangkan hati.
Kedekatanku
dengannya pada awalnya, Aku pikir akan berlanjut sesuai apa yang ada
dipikiranku. Aku menunggu sampai larut malam, hanya untuk membalas pesan
singkatnya yang mungkin tak berarti apa- apa baginya, mungkin menurutnya saling
membalas pesan singkat diantara kita hanya penghilang kebosanan dimalam yang
begitu senyap.
Pukul 23.47
“malam?”
Pesan
yang begitu singkat, namun akan berujung panjang sampai Aku dan Ia sama- sama
terlelap. Hingga pagi menjelang, sampai Akupun sering terlambat untuk berangkat
kesekolah.
Satu
sekolah dengannya, membuatku semakin berada didekatnya, Aku terduduk
disampingnya.
“kesiangan
lagi?” tanyanya.
“kelihatannya?”
balasku.
“Kamu
memang pemalas Elis! Untuk bangun pagi saja tidak bisa” ucapnya.
“hih,
bukannya Kamu yang selalu meminta Aku untuk menjadi teman SMS’anmu saat tengah
malam tiba?” balasku.
“Aku
tidak pernah memintamu untuk menjadi teman SMS’anku, Kamu saja yang selalu
membuat pembicaraan tengah malam itu menjadi semakin panjang” jawabnya.
“ELIS!
REYNO! Berhentilah mengobrol dan perhatikan apa yang saya terangkan” Marah seorang
guru yang berada dikelas Kami, Kami hanya mengangguk dan mengikuti apa yang
guru tersebut perintahkan.
Percakapan
setiap malam walau hanya lewat pesan singkat, candaan selalu ada disetiap
kebersamaanku dengannya, membuatku merasa nyaman saat ada didekatnya,
mungkinkah Aku menyukainya, kalau kenyataannya begitu, mungkin Aku akan
mencintainya dalam diam, karena aku tidak pernah ingin merusak persahabatan
diantara kita hanya karna perasaan yang menginginkan lebih dari sekedar
sahabat.
Kini
sudah hampir satu setengah tahun Aku mencintainya dalam diam, saling membalas
pesan singkat saat larut malam, menahan perihnya hati saat mataku menangkapnya
sedang bersama orang lain, tapi hal itu tak akan membuatku bosan untuk
mencintainya dalam diam.
Pukul
23.38 Aku masih terjaga, menunggu pesan singkat yang biasa Reyno kirimkan
padaku. Tepat pukul 23.45 handphoneku mulai menunjukan tanda SMS masuk, saat
aku membuka pesan tersebut, ternyata hanyalah operator selular yang menyatakan
promosi. Aku menatap lesu, Aku taruh kembali handphoneku di atas kasur, Aku
mulai menunggu lagi dengan posisi tiduran yang miring kesamping kanan, menatap
handphoneku. Kurasa kantuk mulai menyerangku. Tak sampai 2 menit, handephoneku
mulai menunjukan tanda yang sama, dengan segera aku memeriksanya kembali.
“semoga bukan operator lagi-_-“ harapku.
“Malam?”
isi pesan singkat yang dikirimkan oleh Reyno
“Hei,
kenapa baru SMS sekarang, padahal aku mau cerita nih” balasku
“hihihihh,
maklum sibuk sama urusan lain. Aku juga mau cerita nih, tapi kamu duluan aja
deh” balas Reyno
“oh,
kamu aja duluan” balasku
“yakin?
Biasanya selalu nuntut pake istilah ‘ledies
first’” balas Reyno
“hahahahh,
gpp kok, sekali- sekali emansipasi bagi laki- laki untuk bercerita lebih dulu”
balasku
“yaudah
deh, gini, kemaren malem Aku mimpi kalo Kamu nyatain perasaan Kamu ke Aku,
terus Aku malah bilang kalo Aku juga punya perasaan yang sama kaya Kamu.
Menurut kamu gimana?” balas Reyno, Aku berpikiran apa Dia memiliki perasaan
yang sama denganku, perasaan yang selama ini kupendam terhadapnya.
“emm,
gimana ya? Yang Kamu maksud gimana apanya?” balasku
“ya..
pendapat kamu aja kaya gimana tentang mimpi Aku yang tentang Kamu?” balas Reyno
“aduh,
jadi bingung ‘-‘)>” balasku
“yaudah
deh gak usah dibahas, Kamu mau cerita apa?” balas Reyno
“aduh,
Aku lupa no, kapan- kapan aja ya, kalo udah inget. Aku udah mau tidur nih,
besok takut telat. Good Night:)’’
balasku mengakhiri percakapan melalui pesan singkat kali ini.
“dihh
gimana kali-_- yaudahlah, Good Night to:)”
balas Reyno.
Dalam
pikiranku saat ini adalah, entah itu sebuah ‘kode’ Reyno memiliki perasaan yang
sama padaku, atau hanya… ah, tidak mungkin, aku akan membuang pemikiran buruk
itu jauh- jauh.
Hari
berganti hari, waktu terus berjalan, kedekatan kini mulai merenggang, ada apa
ini? Aku sangat kecewa saat kutemui Reyno, Reyno selalu berusaha mencari cara
untuk menjauh, dimana letak kesalahanku?
Sepulang
sekolah Aku mencoba menge-cek account
social media milik Reyno, seorang yang sedang mencintai orang lain secara
diam- diam pasti akan menjadi seorang stalker
dadakan untuk orang yang dicintainya, begitu juga Aku.
Aku
mulai melihat satu persatu dari sebuah status termasuk yang bertuliskan “Maaf Aku
harus menjauh, demi masa laluku yang telah kembali”
DEEGGG,
bak gelegar kilat yang menyambar disore hari, tulisan yang sederhana namun
menusuk sampai relung hati yang paling dalam, tulisan yang sudah pasti
ditujukan untukku, kini Aku tahu siapa dirinya yang sebenarnya.
Apakah
ini hasil dari sebuah penanntian? Menunggu begitu lama lalu ditinggalkan begitu
saja?
~SELESAI~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar