Jumat, 25 Oktober 2013

Mencintaimu Dalam Diam



“Mencintaimu Dalam Diam”
Galih Amartia Pertiwi(Gamar)
Inilah kisahku, kisah yang sebenarnya sangat membuatku terpuruk, jatuh begitu saja saat kutahu dirinya yang sebenarnya, kisah ini hanyalah sebuah kisah yang sebenarnya akan Aku pendam, tapi hati ini yang sudah terlalu banyak menahan masalah, membuat Aku harus berbagi tentang semua ini, demi menenangkan hati.
Kedekatanku dengannya pada awalnya, Aku pikir akan berlanjut sesuai apa yang ada dipikiranku. Aku menunggu sampai larut malam, hanya untuk membalas pesan singkatnya yang mungkin tak berarti apa- apa baginya, mungkin menurutnya saling membalas pesan singkat diantara kita hanya penghilang kebosanan dimalam yang begitu senyap.
Pukul 23.47
“malam?”
Pesan yang begitu singkat, namun akan berujung panjang sampai Aku dan Ia sama- sama terlelap. Hingga pagi menjelang, sampai Akupun sering terlambat untuk berangkat kesekolah.
Satu sekolah dengannya, membuatku semakin berada didekatnya, Aku terduduk disampingnya.
“kesiangan lagi?” tanyanya.
“kelihatannya?” balasku.
“Kamu memang pemalas Elis! Untuk bangun pagi saja tidak bisa” ucapnya.
“hih, bukannya Kamu yang selalu meminta Aku untuk menjadi teman SMS’anmu saat tengah malam tiba?” balasku.
“Aku tidak pernah memintamu untuk menjadi teman SMS’anku, Kamu saja yang selalu membuat pembicaraan tengah malam itu menjadi semakin panjang” jawabnya.
“ELIS! REYNO! Berhentilah mengobrol dan perhatikan apa yang saya terangkan” Marah seorang guru yang berada dikelas Kami, Kami hanya mengangguk dan mengikuti apa yang guru tersebut perintahkan.
Percakapan setiap malam walau hanya lewat pesan singkat, candaan selalu ada disetiap kebersamaanku dengannya, membuatku merasa nyaman saat ada didekatnya, mungkinkah Aku menyukainya, kalau kenyataannya begitu, mungkin Aku akan mencintainya dalam diam, karena aku tidak pernah ingin merusak persahabatan diantara kita hanya karna perasaan yang menginginkan lebih dari sekedar sahabat.
Kini sudah hampir satu setengah tahun Aku mencintainya dalam diam, saling membalas pesan singkat saat larut malam, menahan perihnya hati saat mataku menangkapnya sedang bersama orang lain, tapi hal itu tak akan membuatku bosan untuk mencintainya dalam diam.
Pukul 23.38 Aku masih terjaga, menunggu pesan singkat yang biasa Reyno kirimkan padaku. Tepat pukul 23.45 handphoneku mulai menunjukan tanda SMS masuk, saat aku membuka pesan tersebut, ternyata hanyalah operator selular yang menyatakan promosi. Aku menatap lesu, Aku taruh kembali handphoneku di atas kasur, Aku mulai menunggu lagi dengan posisi tiduran yang miring kesamping kanan, menatap handphoneku. Kurasa kantuk mulai menyerangku. Tak sampai 2 menit, handephoneku mulai menunjukan tanda yang sama, dengan segera aku memeriksanya kembali. “semoga bukan operator lagi-_-“ harapku.
“Malam?” isi pesan singkat yang dikirimkan oleh Reyno
“Hei, kenapa baru SMS sekarang, padahal aku mau cerita nih” balasku
“hihihihh, maklum sibuk sama urusan lain. Aku juga mau cerita nih, tapi kamu duluan aja deh” balas Reyno
“oh, kamu aja duluan” balasku
“yakin? Biasanya selalu nuntut pake istilah ‘ledies first’” balas Reyno
“hahahahh, gpp kok, sekali- sekali emansipasi bagi laki- laki untuk bercerita lebih dulu” balasku
“yaudah deh, gini, kemaren malem Aku mimpi kalo Kamu nyatain perasaan Kamu ke Aku, terus Aku malah bilang kalo Aku juga punya perasaan yang sama kaya Kamu. Menurut kamu gimana?” balas Reyno, Aku berpikiran apa Dia memiliki perasaan yang sama denganku, perasaan yang selama ini kupendam terhadapnya.
“emm, gimana ya? Yang Kamu maksud gimana apanya?” balasku
“ya.. pendapat kamu aja kaya gimana tentang mimpi Aku yang tentang Kamu?” balas Reyno
“aduh, jadi bingung ‘-‘)>” balasku
“yaudah deh gak usah dibahas, Kamu mau cerita apa?” balas Reyno
“aduh, Aku lupa no, kapan- kapan aja ya, kalo udah inget. Aku udah mau tidur nih, besok takut telat. Good Night:)’’ balasku mengakhiri percakapan melalui pesan singkat kali ini.
“dihh gimana kali-_- yaudahlah, Good Night to:)” balas Reyno.
Dalam pikiranku saat ini adalah, entah itu sebuah ‘kode’ Reyno memiliki perasaan yang sama padaku, atau hanya… ah, tidak mungkin, aku akan membuang pemikiran buruk itu jauh- jauh.
Hari berganti hari, waktu terus berjalan, kedekatan kini mulai merenggang, ada apa ini? Aku sangat kecewa saat kutemui Reyno, Reyno selalu berusaha mencari cara untuk menjauh, dimana letak kesalahanku?
Sepulang sekolah Aku mencoba menge-cek account social media milik Reyno, seorang yang sedang mencintai orang lain secara diam- diam pasti akan menjadi seorang stalker dadakan untuk orang yang dicintainya, begitu juga Aku.
Aku mulai melihat satu persatu dari sebuah status termasuk yang bertuliskan “Maaf Aku harus menjauh, demi masa laluku yang telah kembali”
DEEGGG, bak gelegar kilat yang menyambar disore hari, tulisan yang sederhana namun menusuk sampai relung hati yang paling dalam, tulisan yang sudah pasti ditujukan untukku, kini Aku tahu siapa dirinya yang sebenarnya.
Apakah ini hasil dari sebuah penanntian? Menunggu begitu lama lalu ditinggalkan begitu saja?

~SELESAI~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar