KITA…
Part ii
(time for heart)
Ardi Alfaris (aliz)
‘’kenji, ini
membosankan’’ ‘’sabar lah, orang-orang
disini memiliki barang-barang bagus,kau tertarik dengan novel kan? Kau tidak
akan mau pulang setelah menemukan barang seperti itu di festival ini’’ ‘’aku tidak yakin kita bisa menemukan yang
seperti itu disini,apalagi buku sastra’’
‘’terserah kau’’ disini terlalu
ramai untuk ku, hampir semua orang tahu, aku tidak suka keramaian.
Aku melihat jam tangan
milik ku, pukul 10.30 berarti masih ada dua setengah jam lagi untuk pertemuan
persiapan kemah akhir semester ini. Sedikit ada niat tidak ingin datang kesana,
karena aku sudah tahu pasti apa yang harus di persiapkan. Tapi pikiran itu
lenyap seketika setelah ku ingat akan ada aiko di sana. Ya aiko
‘’emm,
kenji, aku ingin pergi ke toko buku dulu ya, aku akan menunggu mu di sekolah, lagi pula kau ada
teman bukan?’’ ‘’tentu aku..’’ ‘’bagus kalau begitu, sampai jumpa’’ tanpa peduli apa kata-kata kenji berikut nya
aku pergi menuju toko buku, festival itu terlalu membosankan.
Ku
lirik kembali arloji ku, pukul 11.06 agak lama juga perjalanan ku kemari. Tak
apa yang penting aku bisa mencairkan suasana hatiku yang tak sabar menunggu
pertemuan itu. Yah ayo kita mencari buku bagus untuk kali ini.
Yang
ku dengar dari kenji, kalau aiko suka dengan komik conan, dan sesaat aku
melihat komik yang familiar dengan kata barusan. Ku beli satu buku novel, dan
satu komik itu, dan sekarang baru saja pukul 12.04. ‘’nice time’’ kataku
sedikit tersenyum.
*Natsumi
Kazawa
‘’ayo
aiko, nanti kita bisa terlambat ke pertemuan itu’’ ‘’apa kau tidak bisa tenang? Jam di negeri
ini selalu ngaret, jadi tenang saja’’
‘’tapi nanti kita bisa di hukum jika terlambat, apa kau tidak tahu
betapa kejam nya kak yosuke saat masa orientasi siswa baru?’’ ‘’iya aku ingat,tapi posisi kita sekarang dan
dulu berbeda, dia tidakakan sekeras dulu, karena kita telah menjadi adik kelas
nya yang ramah baik dan cantik’’ ‘’apa
kau bilang?’’ ‘’ahh sudahlah ayo kita
berangkat’’ ‘’daritadi kenapa?’’ terus saja
aku marah-marah sama aiko, mulutku seperti kumur-kumur dan seperti terlihat
sedikit maju di bagian bibir.
*di sekolah
‘’mengapa
senior kita belum ada yang datang? Aiko?’’
‘’apa ku bilang lebih baik kita santai sambil minum lemon dulu tadi’’ ku
lihat jam di handphoneku 12.37 sekitar 20 menit lagi. Tapi mengapa tak ada
orang?. Ahh sudah lah nanti juga datang sendiri.
Aku
melihat seseorang yang tak asing, bocah menyebal kan sok keren yang tak lain
fuyuki hiroshi , memang adik dari salah satu senior yang sudah dahulu kala
sekali. Dia fikir di siapa?.
Dengan
senyum yang (sok) manis dia mengahmpiri aiko, mereka berbincang-bincang walau
nampak nya aiko terlihat (tidak) senang dengan perbincangan itu. Aku lebih
memilih diam sampai semua teman ku datang dan juga tentunya ka yosuke,
onee-chan terlihat membawa sesuatu, mungkin kah? Sudah lah, nanti juga dia akan
membberitahukan nya jika aku bertanya.
*Kenji
madarame
‘’wah sudah ramai ya? Apa aku terlambat
ya?’’ aku berbicara padahal tidak ada
orang di sekitar ku. ‘’kau tepat waktu kenji,’’
‘’ohh kazawa kurosaki, kau hampir membuatku juntungan’’ ‘’maaf kalau begitu, sedang ada ritual
permulaan cinta, ayo kita panggil yosuke juga sebelum kita kesana, yosuke
paling suka melihat yang seperti ini’’
‘’dia sudah datang? Dimana?’’
‘’menyindiri di kantin seperti biasa’’
‘’ohh tentu ayo’’
‘’yosuke
hitsugaya, ayo disana sudah ramai’’ ‘‘ramai
ya? Itu sedikit membuat ku malas ke sana, apa pelatih kita sudah datang?’’ ‘’seperti nya belum dan kau harus melihat apa
yang terjadi disana’’ ‘’baik aku ikut’’
Sesampai nya di aula, fuyuki dan aiko tampak di
kerumuni teman teman nya seperti gula di hajar semut, aku ingin tahu ada apa
disana, ‘’yosuke, mereka jadian’’ ‘’siapa
mere;a?’’ ‘’fuyuki dan aiko’’ ‘’ apa?’’
*yosuke
Entah
lah aku mengikuti pertemua ndengan tidak ada gairah sama sekali, dan di saat
sedang istirahat, fuyuki mengahpiri ku, kami berbicara dengan berat sebelah,
aku lebih banyak diam saat dia bertanya macam-macam tentang aiko, dan akua
hanya menjawab tidak tahu.
Ku
biarkan buku dan komik yang sempat ku beli di toko buku tadi diatas meja, tak
ada kemauan untuk mengambilnya, apalagi membaca nya. ‘’kak yosuke, ini apa?’’
sambil mengambil komik yang tadi ku beli khusus untuk aiko. Seketika aku menyambar
tangan nya,’’haram memegan barang milik senior’’ ‘’maaf aku hanya bertanya’’ ‘’ya urus pacar baru mu,!’’
Aku
langsung meminta izin untuk pulang lebih dulu pada pelatih dengan alasan tidak
enak badan. Beruntung dia masih mengizinkan aku untuk pulang lebih dulu.
‘’cih
bocah tidak tahu diri, memang nya siapa diri nya? Dia tidak lebih baik dariku,
bahkan jauh di bawah’’ ‘’dia hanya anak
dengan tampang sok keren yang berakal pendek’’
‘’bahkan dia tidak akan tahu bagaiman cara memperhatikan wanita’’ ‘’bocah laknat’’ aku hanya bisa mengurung
diri di kamar dan mengomel semalaman, sendirian tentunya.
‘’sekarang
percuma sudah aku membeli komik ini, aku tak akan suka membacanya’’ aku masih
melanutkan omelan ku. Tanda SMS masuk terdengar dari handphone ku. ‘’Natsumi? ‘’ ‘’ada apa malam-malam begini?’’
Belum sempat ku balas dia menelpon ku lebih
dulu.
Sebuah
percakapan panjang tengah malam dengan natsumi, membuat ku ingin bunuh diri
mendengar suaranya. Tapi aku benar-benar mendapat informasi penting. Dia memang
adik kelas ku yang paling peka, sejak daulu sampai sekarang.
‘’terimakasih informasi nya’’ ‘’sama-sama onii-chan’’ tentu kammi sudah akrab sejak lama.
Jadi begitu ya? Kalau begitu
masih ada kesempatan untuk mendapatkan aiko. Bahkan si bodoh sok keren itu bisa
aku singikirkan. Tinggal tunggu waktu saja ya? Mudah kalau begitu.
Aiko, kita akan bersama
suatu saat ‘’daisuki da , aiko’’
Tidak ada komentar:
Posting Komentar