KITA…
Part i
(first
smile)
Ardi
Alfaris (aliz)
Sekolah ini menyimpan
berjuta peristiwa unik,termasuk padaku, yosuke.aku baru semester 2 di kampus
ini. Ini kenji, sahabat dekat ku, juga semester 2.Pencinta alam, eksrakulikuler
yang sering bepergian entah kemana pun mereka suka, termasuk kami.
‘’ kenji, siapa dia? Adik kelas yang baru masuk
itu?’’ ‘’aku tidak tahu,mengapa ,kau
suka?’’ ‘’dan pastinya dia sudah ada
yang punya’’ ‘’bisa jadi bodoh,kau
seperti tidak tahu hukum alam saja’’ ‘’aku
tahu dasar anak idiot’’ ‘’santai’’ ‘’iya ahh’’
Kami
yang sedang mengumpulkan anggota junior dan senior untuk persiapan acara yang
kami hadapi,naik gunung pastinya.
‘’bagaimana kalau yang di sebelah nya? Dengan rambut
lurus juga terlihat calm
itu? Kau tahu yosuke?’’ ‘’tidak, tapi yang ku tahu mereka dari kelas yang sama’’ ‘’kalau begitu itu berita bagus,kita bisa ke kelas mereka bersamaan kemudian kau ajak anak berkuncir pendek itu dan aku ajak anak terurai panjang itu’’ ‘’shut up, and see a fact’’ ‘’why you always say like that?’’ ‘’itu gaya ku’’
itu? Kau tahu yosuke?’’ ‘’tidak, tapi yang ku tahu mereka dari kelas yang sama’’ ‘’kalau begitu itu berita bagus,kita bisa ke kelas mereka bersamaan kemudian kau ajak anak berkuncir pendek itu dan aku ajak anak terurai panjang itu’’ ‘’shut up, and see a fact’’ ‘’why you always say like that?’’ ‘’itu gaya ku’’
Setelah perkumpulan
selesai,langsung saja ku beranikan diri memanggil gadis tadi, kupikir ia akan
tak acuh dan menjawab pertanyaan ku dengan nada dingin.namun kami tetap
mengobrol sampai pintu keluar.
‘’hey’’
‘’iya kakak’’ ‘’kalau boleh tahu
siapa namamu?’’ ‘’oh kakak belum tahu ya? Aku aiko,’’ ‘’aiko ya, kenalkan aku yosuke’’ ‘’salam kenal ya’’
Pecakapan
yang berlalu singkat itu memberikan kenangan tersendiri untukku. Terutama saat
kau menyimpulkan senyum sejak awal sampai akhir kita bicara. Sebuah senyum
manis yang sulit untuk di lupakan.senyum manis dari gadis manis seperti mu. Ahh
sudahlah.
aku
dan kenji mencari gadis yang di tanyakan kenji beberapa waktu lalu, namanya
dhea, unik, sama seperti orang nya. Bukan hal yang aneh kalau satu kampus bisa
suka dengan dia, primadona semester satu.namun nampak nya kenji tidak cocok
dengan dhea, yasudah ku akrab kan saja diri ku dengan dhea.dan 1 info penting
yang ku tahu,mereka berdua lajang.
Kami
ber 3 mulai bisa akur, walau dhea lebih
banyak diam, dan nampak nya sifat asli nya terlihat, jutek, yah mau di apakan
lagi? Percaya tak percaya akrab dengan aiko membuat ku sedikit, kau tahu pasti
nya, dan sejak senyum pertama aiko padaku.
‘’jadi
kau akrab dengan aiko? Yosuke?’’ ‘’tentu,ada
apa? Tiba-tiba saja..’’ ‘’aha ! kau
suka dengan aiko? Iya bukan mengaku saja yosuke ! aku bisa menebak dari wajah
mu saat kau berpapasan atau mengobrol dengan aiko’’ ‘’what do you say?’’ ‘’tidak perlu seperti itu, semua orang pasti
pernah menglami nya,’’ kenji yang awal nya dengan nada kencang dan cepat,
berubah nada menjadi datar saat mengatakan kalimat itu. ‘’kenji..’’ ‘’dhea
? sudah lupakan dia’’ ‘’mengapa?’’ ‘’kau tau aku tidak akan bisa’’ ‘’aku mengerti’’ suasana kelas setelah bel
pulang hening.
‘’kak yosuke’’
‘’eh, iya?’’ ‘’kakak mau pulang
ya?’’ ‘’iya, ada apa ?’’ ‘’oh yasudah kalau begitu, tidak ada apa-apa
kok’’ ‘’mm?’’ ‘’serius dehh’’ ‘’iya deh iya’’ setelah itu aiko pergi
menuju kantin bersama dhea.
‘’aiko !’’
lalu aku mendekati aiko yang menunggu, ‘’boleh kakak minta nomor telpon
mu?’’ ‘’ini’’ ‘’terimakasih’’
Mata
pelajaran yang sulit membuat otak ku tidak fokus malam ini, di tambha terus
saja terbayang senyum aiko di saat pertama. Membuat pikiran ku makin kacau.dan
aku belum makan. -__- . lalu, aku teringat sesuatu, nomor telpon aiko.
Langsung
saja ku cek handphone ku,dan ku temukan, dan dengan operator yang berbeda, namun
tetap ku kirimi dia pesan,dan memberitahu diri. 3 menit tak ada balasan, 10
menit, 20 menit, 2 jam, dan aku tertidur
pulas.
Ke esokan hari nya aiko menghampiri ku,
‘’kak yosuke’’
‘’iya?’’ ‘’maaf pesan kakak
tidak aku balas, aku sedang belajar dan mendapat banyak tugas dari dosen ku’’ ‘’tidak apa-apa kok’’ ‘’kakak yakin?’’ ‘’iyah’’
‘’baiklah kalau begitu,sampai jumpa di jam istirahat’’ pergi dan
melemparkan senyum padaku. Dan membuat ku makin tidak bisa berfikir. ‘Seandainya
saja aiko tahu,apa yang ku rasakan, apa mungkin aiko akan melakukan hal yang
sama? Ahh sudahlah’
lanjut kak!
BalasHapus