Selasa, 28 Mei 2013

kita



KITA…
Part  i
(first smile)
Ardi Alfaris (aliz)

Sekolah ini menyimpan berjuta peristiwa unik,termasuk padaku, yosuke.aku baru semester 2 di kampus ini. Ini kenji, sahabat dekat ku, juga semester 2.Pencinta alam, eksrakulikuler yang sering bepergian entah kemana pun mereka suka, termasuk kami.

‘’ kenji, siapa dia? Adik kelas yang baru masuk itu?’’   ‘’aku tidak tahu,mengapa ,kau suka?’’   ‘’dan pastinya dia sudah ada yang punya’’   ‘’bisa jadi bodoh,kau seperti tidak tahu hukum alam saja’’   ‘’aku tahu dasar anak idiot’’   ‘’santai’’   ‘’iya ahh’’

          Kami yang sedang mengumpulkan anggota junior dan senior untuk persiapan acara yang kami hadapi,naik gunung pastinya.

‘’bagaimana kalau yang di sebelah nya? Dengan rambut lurus juga terlihat calm
itu? Kau tahu yosuke?’’   ‘’tidak, tapi yang ku tahu mereka dari kelas yang sama’’    ‘’kalau begitu itu berita bagus,kita bisa ke kelas mereka bersamaan kemudian kau ajak anak berkuncir pendek itu dan aku ajak anak terurai panjang itu’’   ‘’shut up, and see a fact’’   ‘’why you always say like that?’’   ‘’itu gaya ku’’

Setelah perkumpulan selesai,langsung saja ku beranikan diri memanggil gadis tadi, kupikir ia akan tak acuh dan menjawab pertanyaan ku dengan nada dingin.namun kami tetap mengobrol sampai pintu keluar.

‘’hey’’   ‘’iya kakak’’   ‘’kalau boleh tahu siapa namamu?’’   ‘’oh kakak belum tahu ya? Aku aiko,’’   ‘’aiko ya, kenalkan aku yosuke’’   ‘’salam kenal ya’’

          Pecakapan yang berlalu singkat itu memberikan kenangan tersendiri untukku. Terutama saat kau menyimpulkan senyum sejak awal sampai akhir kita bicara. Sebuah senyum manis yang sulit untuk di lupakan.senyum manis dari gadis manis seperti mu. Ahh sudahlah.

          aku dan kenji mencari gadis yang di tanyakan kenji beberapa waktu lalu, namanya dhea, unik, sama seperti orang nya. Bukan hal yang aneh kalau satu kampus bisa suka dengan dia, primadona semester satu.namun nampak nya kenji tidak cocok dengan dhea, yasudah ku akrab kan saja diri ku dengan dhea.dan 1 info penting yang ku tahu,mereka berdua lajang.

          Kami ber 3 mulai bisa akur, walau dhea lebih banyak diam, dan nampak nya sifat asli nya terlihat, jutek, yah mau di apakan lagi? Percaya tak percaya akrab dengan aiko membuat ku sedikit, kau tahu pasti nya, dan sejak senyum pertama aiko padaku.

          ‘’jadi kau akrab dengan aiko? Yosuke?’’   ‘’tentu,ada apa? Tiba-tiba saja..’’   ‘’aha ! kau suka dengan aiko? Iya bukan mengaku saja yosuke ! aku bisa menebak dari wajah mu saat kau berpapasan atau mengobrol dengan aiko’’   ‘’what do you say?’’   ‘’tidak perlu seperti itu, semua orang pasti pernah menglami nya,’’ kenji yang awal nya dengan nada kencang dan cepat, berubah nada menjadi datar saat mengatakan kalimat itu. ‘’kenji..’’   ‘’dhea ? sudah lupakan dia’’   ‘’mengapa?’’   ‘’kau tau aku tidak akan bisa’’   ‘’aku mengerti’’ suasana kelas setelah bel pulang hening.

‘’kak yosuke’’   ‘’eh, iya?’’   ‘’kakak mau pulang ya?’’   ‘’iya, ada apa ?’’   ‘’oh yasudah kalau begitu, tidak ada apa-apa kok’’   ‘’mm?’’   ‘’serius dehh’’   ‘’iya deh iya’’ setelah itu aiko pergi menuju kantin bersama dhea.

‘’aiko !’’  lalu aku mendekati aiko yang menunggu, ‘’boleh kakak minta nomor telpon mu?’’   ‘’ini’’   ‘’terimakasih’’

          Mata pelajaran yang sulit membuat otak ku tidak fokus malam ini, di tambha terus saja terbayang senyum aiko di saat pertama. Membuat pikiran ku makin kacau.dan aku belum makan. -__- . lalu, aku teringat sesuatu, nomor telpon aiko.

          Langsung saja ku cek handphone ku,dan ku temukan, dan dengan operator yang berbeda, namun tetap ku kirimi dia pesan,dan memberitahu diri. 3 menit tak ada balasan, 10 menit, 20 menit, 2  jam, dan aku tertidur pulas.

Ke esokan hari nya aiko menghampiri ku,
‘’kak yosuke’’   ‘’iya?’’   ‘’maaf pesan kakak tidak aku balas, aku sedang belajar dan mendapat banyak tugas dari dosen ku’’   ‘’tidak apa-apa kok’’   ‘’kakak yakin?’’   ‘’iyah’’   ‘’baiklah kalau begitu,sampai jumpa di jam istirahat’’ pergi dan melemparkan senyum padaku. Dan membuat ku makin tidak bisa berfikir. ‘Seandainya saja aiko tahu,apa yang ku rasakan, apa mungkin aiko akan melakukan hal yang sama? Ahh sudahlah’

1 komentar: