Senin, 20 Mei 2013

pertemuan anak indigo



Pertemuan anak Indigo



by : Galih Amartia Pertiwi
     (gamar)


matahari mulai muncul, dengan menggunakan seragam putih abu- abu elia sudah tiba di sekolah, seperti biasa datang pagi untuk piket harian. hanya beberapa murid yang sudah datang selain elia, yaitu sahabatnya savero, aldi, dimas, dilla, dan teman- teman sekelasnya yang lain.
tak berapa lama murid lain pun masuk dan bel, seorang guru diikuti satu orang murid perempuan memasuki kelas.
Pak zafran : Pagi anak- anak?
murid -murid : pagi pak!
pak zafran : kali ini kalian kedatangan murid baru, silahkan perkenalkan dirimu.
murid baru : perkenalkan nama saya diva endita, kalian bisa panggil saya dita. terima kasih
pak zafran : oke, dit silahkan kamu cari tempat yang kosong.
dita mencari tempat kosong, dita melihat ke arah bangku di sebelah elia dan mendekatinya lalu duduk.
dita : eh, elia:)
elia : dita!

pelajaran pun berlangsung. setelah beberapa lama memulai pelajaan bel istirahatpun berbunyi, semua murid berhamburan keluar dari kelas.elia beserta sahabatnya savero, aldi, dimas, dilla, dan dita. langsung menuju kantin dan memesan makanan tak terkecuali dita.
savero : dit, pindahan dari mana?
dita : dari bandung, gua udah beberapa kali pindah sekolah grgr pekerjaan orang tua gua.
savero : oh
aldi : tapi kok lu, langsung akrab sama elia?
elia : dita ini emang tmn lama gua, gua pernah satu SD bareng dita. ya gak dit?
dita : iya
aldi : oh.
dita : dimas, lu indigo ya?
dimas : kok lu bisa tau, sahabat gua aja gak ada yang tau.
dilla : jadi lu indigo dim?
dimas : iya.
dita : ya gua tau lah, yang ngikutin lu aja banyak gitu, positive dan negative pula.
elia : jadi lu indigo juga dit?
dita : iya.
elia : kok lu berdua gak pernah bilang sih -_-
beberapa waktu telah berlalu, mereka semua menjalin persahabatan dengan bertambahnya anggota baru yaitu dita, mereka semakin akrab, sehingga saat liburan tiba mereka mempunyai rencana untuk berlibur bersama.
*dirumah elia
dilla : jadi kita mau liburan kemana nih?
aldi : gimana kalo kita ke paris, singapore, atau amsterdam gitu.
savero : dihh, kejauhan bego!
aldi : biarin sih
savero : situ punya duit sebanyak apa mau pergi liburan ke luar negri, keluar rumah masih minta duit ortu aje lu -_-
aldi : hehehehh.. iya juga ya.
elia : gimana kalo kita ke hutan? kita kemah gitu.
savero : gua setuju sama elia.
dilla : ide bagus tuh, gua setuju.
aldi : kalo dilla setuju. gua setuju juga deh.
elia : *uhuk
dilla : napa lu el?
elia : kaga, tadi gua keselek nyamuk.
savero : eh dimas, dita, diem aje. setuju gak?
dita : gua ikut - ikut aja deh.
dimas : iya.
sesampainya mereka di hutan, sudah hampir gelap dan mereka lansung membangun tenda.
dilla : eh, gua cari kayu bakar ya, udh mulai gelap nih.
aldi : sip, jangan jauh- jauh ya:)
savero : *uhuk
aldi : napa lu?
savero : kaga, tadi keselek nyamuk.
aldi : keselek nyamuk mulu lu, makanan sehari- hari lu ya?
savero : enak aja lu!
di tempat yang agak jauh dari elia, savero, dan aldi. dimas dan dita sedang mengobrol.
dimas : dit, lu ngerasa gak sih, aura hutan ini gak enak.
dita : iya, auranya kebanyakan negative. apa kita kasih tau ke yang lain aja ya?
dimas : jangan, nanti pada takut terus minta balik gimana? kasihan pada baru nyampe, ini juga udah mulai gelap.
dita : iya juga ya.
"AAAAAAAAAAAAAAAA……" tiba- tiba terdengar suara teriakan dari dalam hutan.
elia : itu kan suaranya…
aldi, savero, dimas, dita : Dilla!!!
aldi : eh, ayo kita cari dilla.
elia : ayo!
meskipun hari mulai gelap, mereka tetap mencari sahabat mereka dilla, dengan membawa senter, mereka menyusuri hutan. saat mereka tiba di tengah hutan, mereka melihat sebuah bangunan tua.
elia : eh, kok ada Pabrik tahu di tengah hutan gini ya?
savero : iya
aldi : ko elu tau ini pabrik tahu?
Elia : itu kan ada papan namanya bego -_-
Savero : hadehh.. udah yuk
mereka berjalan mendekati bangunan tersebut, tiba- tiba aldi menginjak sesuatu, dan aldi mengambilnya.
aldi : ini kan jam tangannya dilla.
elia : iya, ini jam tangan dilla.
savero : mungkin dilla ada di pabrik tahu itu.
aldi : yaudah kita masuk.
sebari berjalan masuk ke pabrik tersebut dita berbisik pada dimas.
dita : "mereka" kayanya mati teburbunuh.
dimas : iya, dari pakaian mereka yang penuh darah dan luka yang cukup parah.
saat mereka memasuki bangunan tersebut. dimas melihat banyak pekerja yang lalu lalang tapi dimas dan dita tau "mereka" sudah "MATI"
Aldi : dilla!!!
savero : dilla!!!
elia : dilla!!
mereka mencari dan memanggil dilla. lalu dita melihat anak perempuan yang kira- kira berumur 5 tahun dan dita mencoba untuk berkomunikasi dengannya.
dita : dik, lihat teman kakak gak? tadi kayanya masuk sini.
anak perempuan tersebut menunjukan jalan yang sepertinya dia tau dimana dilla
aldi : eh, dit lu ngomong sama siapa?
dimas : mungkin lu gak liat, tapi gua sama dita ngeliat.
dita : semuanya ikut gua, kayanya anak ini tau dimana dilla.
semua mengikuti dita yang sedang mengikuti anak perempuan tersebut. saat tiba di tempat produksi, anak itu menghilang dan dita berhenti mendadak karena anak peremupuan yang diikutinya menghilang dengan cara tiba- tiba.
savero : dit, kok berhenti?
dita : dia menghilang!
elia : terus kita cari kemana lagi?
savero : coba komunikasi ke hantu yang lain aja dit.
dimas : gak sembarang hantu bisa di ajak komunikasi! kalo sembarangan bisa ngerasukin diri kita.
aldi : coba elu aja yang ngajak komunikasi.
dimas : gua gak bisa, dita yang bisa.
tiba -tiba dita menggerang merasakan perih pada matanya saat melihat sumur di ruang produksi.
"aaarrrrrgggghhhh…" dita kesakitan
dimas : ayo, kita pergi dari ruang ini. sumur itu ada penunggu dengan aura yang negative!
mereka pergi dari ruang produksi, dengan dita yang dibantu dimas untuk menjauh dari sumur di ruang produksi. tapi malah mereka masuk kedalam gudang, dan ada dilla yang menangis dengan posisi duduk memeluk kedua lutut dan menunduk.
aldi : itu dilla!
elia : dilla!!!
dimas : jangan mendekat, itu bukan dilla!
savero : dim, jelas itu dilla!
dita : itu bukan dilla!
savero : lu udh gpp dit?
dita : gpp ver! tapi tolong jangan dekati dia, dia bukan dilla.
tiba- tiba sosok yang dibilang dimas dan dita bukan dilla tersebut mengankat kepalanya. sosoknya seperti dilla tetapi dengan pupil mata yang mengecil dan rambut yang terurai menutupi sebagian wajahnya.
dimas : cepat kita pergi dari sini!!
elia dan teman- temannya berlari menjauh dari gudang karena sosok yang menerupai dilla mengejar mereka, lalu mereka masuk kedalam ruang pengemasan, dan tiba- tiba sosok yang menyerupai dilla terjatuh pingsan. elia dan teman- temannya menoleh kearah dilla.
elia : dilla!!!
  elia berlari mendekati dilla, dan farel, dimas, dita, aldi megikuti elia mendekati dilla
dita : "dia" udah keluar dari tubuh dilla.
elia : tadi itu apa yang ngerasuki dilla?
dimas : penunggu gudang, tapi "dia" gak bisa jauh- jauh dari gudang karena terikat rantai gaib yang membuatnya gak bisa jauh- jauh dari gudang.
dita : makanya "dia" langsung ketarik dan keluar dari tubuh dilla.
aldi : yaudah ayo kita bawa dilla dari pabrik ini.

kemudian mereka segera keluar dari pabrik tersebut dan dilla yang masih pingsan di gendong oleh aldi, saat mereka sudah diluar pabrik, aldi segera menyandarkan dilla di bawah pohon dan yang lain duduk di dekat dilla. tiba- tiba ada seorang kakek tua di belakang mereka.
kakek : sedang apa kalian disini?
elia : jadi gini kek, tadinya kita sedang berkemah tapi teman kita hilang dan baru ditemukan tadi di pabrik tahu di tengah hutan.
kakek : pabrik tahu ditengah hutan?
farel : iya kek, memangnya ada apa di pabrik itu?
kakek : sebenarnya dulu pabrik tahu itu tidak ada di hutan ini, tapi semenjak pemilik pabrik mempunyai pesaing yang iri padanya, dan mengancam ingin membunuhnya kalau ia tidak menutup usahanya. lalu ia membuat pabrik di tengah hutan agar tidak diketahui pesaingnya. awalnya berjalan dengan lancar sampai ada satu pekerja pabrik itu yang di pecat karena kelalaiannya dalam bekerja. karena dendam pekerja tersebut memberi tau saingannya. setelah pesaingnya tau, kemudian langsung mengerahkan anak buahnya untuk membunuh keluarga dan pekerja pabrik itu, dan disitulah awal terjadinya pembantaian seluruh pekerja pabrik tersebut, keluarga pemilik pabrik tersebut yang sedang berkunjung pun ikut terbunuh dan arwah mereka masih bergentayangan dan mengganggu orang- orang yang berkemah di hutan ini. beruntung kalian bisa keluar dari pabrik tahu itu. banyak orang - orang sebelum kalian yang pernah berkemah di hutan ini dan masuk kedalam pabrik tersebut hilang dan tidak kembali sampai saat ini.
savero : oh gitu ya kek.
aldi : terus gimana ini si dilla masih pingsan?
tiba- tiba dilla sadar dan semua teman- temannya menoleh kearahnya.
elia : dill, lu udah sadar?
savero : kek?
saat savero menoleh kearah kakek tersebut, tiba- tiba sang kakek menghilang.
mereka pun segera pergi meninggalkan hutan tersebut.
di perjalanan pulang.
dita berbisik pada dimas.
dita : dim, apa kita bilang aja, kalo sebagian penunggu pabrik dari hutan tadi mengikuti kita.
dimas : gak usah, biar "mereka" pergi dengan sendirinya aja.


_The End_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar