What Is Love??
Part iii
(
Final part)
Ardi alfaris (aliz)
‘’ hikaru kau yakin tentang ini?’’ ‘’ya, memamng kenapa?’’ ‘’apa ini tidak terlal berlebihan, coba kau
bayang kan jika kau memang mencintai nya seharus nya kau tidak berbuat sepeti
ini’’ ‘’yoshiro, ikuti saja perintah
ku, karena kau tak tau apa-apa tentang apa yang akan terjadi’’ kemudian aku pergi sembari membawa senapan
yang baru selesai di setel.
Kami sampai di atas
gedung, tempat yang sudah kami rencanakan sebelum nya,dimana yoshiro yang akan
membidik sasaran sedangkan aku yang memancing calon pengantin itu ke ambang
jendela terbuka. Yoshiro sudah ku bayar lebih dulu untuk tugas ini,mungkin
karena alasan itu dia tidak berani
membantah lebih banyak.
membantah lebih banyak.
‘’nanti kau bidik orang yang memakai baju hijau’’ ‘’kau benar-benar ingin aku melakukan nya?’’ ‘’tentu saja bodoh!’’ ‘’baiklah’’
‘’setelah itu kau langsung menyamar agar kau tidak ketauan’’ ‘’aku
mengerti’’ ‘’bagus kalau begitu, kita
tunggu jam main nya tiba,sementara ini kau persiapkan mental mu saja’’ ‘’tentu,aku maksud ku kita sudah lama tidak
melakukan hal ini,’’ sambil menghembuskan nafas panjang.
Saat mentari tenggelam dan memunculkan
malam,kami sudah bersiap.
*diatas gedung
‘’apa yang membuat orang itu menjadi sedikit
gila seperti ini???
Aku pernah mengalami yang seperti ini
Tapi tidak meminta hikaru untuk menembak
pengantin pria
Ahh sudah lah’’
Sambil mengatur posisi
senapan yoshiro meminum kopi panas nya.hawa cukup untuk membuat nya membeku di
atas gedung berlantai 20 itu.
‘’baik ku pikir semua sudah siap,’’
‘tapi mengapa firasat ku tidak enak tentang
hikaru?’ gumam nya dalam hati
Sementara hikaru masuk
kedalam pesta yang cukup meriah dan berada di lantai 15 itu, kawan kampus,rekan
kerja,sampai teman lama dia jumpai. Setelah mengobrol sebentar dengan tamu yang
lain, hikaru menuju kamar mandi kemudian mengganti baju nya agar ia bisa
terlihat rapih di depan ikame. Setelah berkaca,di bergegas menemui sepasang
pengantin baru itu. Terlihat sedikit penyesalan di wajah ikame saat bersalaman
dengan hikaru. Juga ada pemandangan berkaca-kaca dalam mata hikaru.
‘’selat menempuh hidup baru ya,kalian berdua
memang cocok sekali ya wajah kalian juga hampir mirip’’ sambil menyungging kan
senyum yang di buat buat. ‘’terimakasih ya sering dibilang gitu sih’’ jawab ishida. ‘’bagaimana jika kita mengobrol
di dekat jendela agar ada sedikit udara segar?’’ ‘’tentu kami tidak keberatan. Mari, mari’’
‘’jadi kalian sudah cukup lama mengenal ya?’’ ‘’ya sekitar 2 tahun lalu adalah awal kami
bertemu, sampai kami menjadi lebih dekat dan kami pun berpacaran’’ ‘’lalu pasti kalian merasa cocok untuk
menikah bukan?’’ ‘’ya tentu saja, juga
ada dorongan agar kami cepat menikah saja dari orang tua’’ ‘’pasti mereka meledekmu kan?’’ kami berdua tertawa sebelum nya ada tragedi
di sini.
Setengah jam sudah kami
mengobrol, dan keakraban terlihat diantara kami. ikame merasa sedikit sedih
melihat kami bisa akur,juga heran. Bagaimana cara para lelaki bisa akrab
secepat itu dengan sesama mereka,apa mereka memiliki kelainan? Tentu tidak. Kemudian
terlihat senyum dari bibir manis ikame,juga mata nya sedikit berkaca-kaca
melihat kami berdua. ‘’ maafkan aku hikaru’’ ucap nya dalam hati.
Pukul setengah delapan
malam, waktu yang ku rencanakan. Aku menekan tombol di walkie-taalkie.
*di atas gedung
‘’kode? Apa sudah mulai? Baiklah kalau begitu,
hikaru bersiaplah melepas semua rasa sakit yang kau rasa selama ini,aku akan
membunuh nya’’
Lalu memeluk senapan,mengeker, namun tidak
terlihat. Kemana hikaru?
Kemudian menghitung lantai,benar lantai 15. Kemudian
mencari orang berbaju hijau.ahh itu dia,tapi ada sebuah pemandangan ganjil,
namun yoshiro pikir itu pasti sebuah kesalahan penglihatan saja.lalu
bersiap-siap.
‘’ishida’’
‘’kau tidak keberatan bukan jika aku meninggal kan surat untuk istri mu?
Kau tau kami teman lama bukan?’’ ‘’tentu
tidak masalah’’ ‘’ ohh, kalau begitu, ini, tolong sampai kan
ya’’ ‘’tentu …’’ ‘’hikaru’’
‘’tentu hikaru, aku akan menyampaikan nya’’ lalu kami berdua kembali tertawa.
Aku menekan tombol 2
kali,menandakan yoshiro harus menembak sasaran.
‘’code accepted’’ kata yoshiro dalam hati.
Senapan tak bersuara
yang di temabak kan yoshiro tepat mengenai sasaran,yoshiro lekas menyamar dan
kemudian pergi,kembali ke rumah,dengan hati lega.
*di pesta
‘’kau tidak apa-apa? Kami akan membawamu ke
dokter, heyy!! Cepat hubungi ambulance. Bertahan lah hikaru’’ ‘’tidak bodoh,sampai kan saja surat itu pada
ikame,lalu aku akan pergi dengan tenang’’
‘’hikaru..?’’ ‘’kau berjanji kan?’’ ‘’tentu’’
kemudian hikaru menghembukan nafas terkhir nya, suasana menjadi hening,musik
berhnti semua berhenti,seakan terhambat oleh sesuatu, ya kematian hikaru.
*di rumah
‘’surat dari siapa ini?’’
Untuk sahabat sekaligus rekan ku takada
yoshiro, maaf melibatkan mu dalam tugas tak jelas seperti ini, tapi ketika kau
membaca ini, aku sedang menyebrang ke alam lain, maaf aku tak memberitaumu
kalau sasaran temabk itu adalah aku,satu yang ku titipkan jangan kau ambil
jalan seperti ku
Ku sabar menunggu untu waktu mu menyusul ku
Your best friend ;
hikaru
‘’ apa?!!!
Dasar bodoh! Mengapa kau tidak mengatakan sejujur nya, tolol sekali
orang ini, masih banyak wanita lain,mengapa harus seperti ini?! Aaarrghh!!’’
yoshiro berteriak penuh kemarahan.muka nya merah auranya berubah menjadi
panas.tak habis berfikir mengapa hikaru mengambil jalan semudah itu.
Seminggu setelah kepergian hikaru,ishida baru
ingat apa yang di titipkan hikaru, ‘’ ikame’’
‘’ya?’’ ‘’ini surat dari
hikaru,dia minta ini disampaikan pada mu’’
‘’benarkah? Coba ku lihat?’’
Ikame maaf kalau kau tak suka dengan cara
ku, tapi aku ingin menunjukan, kalau aku tetap bisa, terus mencintai mu, walau
kau tak membalas nya, bahkan tak menepati janjimu, maaf ikame
Ini yang terbaik, jika aku masih hidup
munbkin akan ku bunuh ishida, pernah terbesit pikiran seperti itu.
Semoga kau bahagia ikame,
Salam cinta ku pada mu
hikaru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar