Jumat, 22 Maret 2013

sebuah penyesalan



sebuah penyesalan

by : galih amartia pertiwi


      Sepi hariku, tanpamu. Kini kau pergi, tinggalkanku. Hanya sakit yang ku rasa, ku tak ingin ini terulang lagi. Hanya sahabat yang selalu menemani, di saat ku sakit hati karena cinta, hanya sahabat yang dapat menasehati, saat ada luka di hati.

     "shella, sampai kapan loe bakal kaya gini terus" ucap seorang perempuan yg tak lain adalah sahabat shella. "gw sedih, gw rasa seperti hidup gw tuh penuh derita" balas shella. "iya gw tau, loe pasti sedih kehilangan orang yang loe sayang. Tapi coba bayangin waktu loe bakal sia - sia kalo bwt mikirin dya" ucap desi yg tak lain ialah sahabat shella."makasih ya des loe slalu ada bwt gw." ucap shella.


"iya, itulah gunanya sahabat. Untuk saling membantu" balas desi.

       Perlahan ku bisa melupakan masalaluku bersama seseorang yg pernah aku cintai. Sahabat yang selalu ada untukku, sangat membantuku untuk melupakannya. Suatu saat ku telah mendapatkan pengganti seseorang yg pernah aku sayangi.

      Dialah dani, orang yang selalu menyayangiku. Aku lebih banyak meghabiskan waktuku untuk bersamanya, sehingga aku jarang bersama desi sahabatku. Hari ini aku ingin menghabiskan waktuku untuk desi yg selalu ada untukku, karena dani harus pergi untuk urusan keluarga di kampung halamannya.

     "hay des !" sapa ku kepada desi. "hay, juga. Gimana hubungan loe sama dani? Baik - baik aja kan"
balas sekaligus tanya desi. "baik kok, owh iya maaf ya sekarang gw jadi kurang banyak waktu buat lo" ucap shella.

     "iya, gpp gw ngerti kok. Owh iya dani mana?" tanya desi. "dia lagi ada urusan keluarga bwt
sementara." balas shella. "owh." ucap desi singkat.

      Singkat cerita, dani memintaku untuk bertemu. "sayang, maafin aku. Aku harus ngakirin hubungan ini. Karena aku udah di jodohin sama orang tua aku. Sebenernya aku gx mau pisah dari kamu. Tapi aku gx mau jadi anak yang durhaka" ucap dani.

      Tiba-tiba shela menitihkan air mata. "iya, aku bisa ngerti. Kalo hubungan kita harus berakhir . Aku
akan selalu cinta sama kamu" ucap shella. Shella pun langsung pergi meninggalkan dani. Aku menemui desi sahabatku. "des, ini terjadi lagi. Gw kehilangan orang yang gw sayang lagi." Ucap shella sambil menangis kepada desi yang wajahnya agak pucat.

      "loe gx usah sedih, ada gw disini. Gw bakal nemenin loe sampe kapanpun." ucap desi lalu memeluk shella. Tiba-tiba shella merasa ada air mata tapi ternyata itu bukan air mata melainkan darah yg keluar
dari hidung desi. Shella pun langsung membawa desi ke rumah sakit. Setelah sampai di rumah sakit shella menunggu di ruang tunggu. Setelah beberapa saat kemudian dokter pun keluar dari ruangan desi.

      "dok, bagaimana keadaan desi?" tanya shella kepada dokter. "maaf, kami sudah berusaha menyelamatkan nyawa desi. Tapi kangker otak yang di deritanya sudah cukup parah hingga telah merenggut nyawanya." ucap dokter. Shella hanya menangis menyesal dia tak ada di sisa umur
sahabatnya.

Tapi apalah arti sebuah penyesalan
yang tiada gunanya.

---THE END---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar