Khairunnisa B.A (michi)
AYAHKU TAK SEMPURNA’
AYAHKU TAK SEMPURNA’
Beribu kata maaf yang tak mungkin bisa tertebus oleh kata-kata atau pun materi. Jutaan bahkan milyaran kata maaf mungkin takkan bisa menebus kesalahanku. Ingin ku persembahkan karya ini untuk ayah ku. Sebelumnya, yah, maafkan Tia ya. Maaf Tia pernah malu mengakui ayah, karena ayah seorang tuna rungu. Maaf yah. Maaf..
Saat itu aku sedang bermain bersama ayahku “ti..aAA.. tu.. u..a..ahh” “hihihi ayo yah ayo kejar Tia yah haha”. Canda gurau memang sering terdengar. Walau, memang tak begitu jelas. Ya, karena ayahku seorang tuna rungu. Tapi, tawa canda itu terasa cepat berganti. Aku yang dulu kecil kini sudah beranjak menjadi Tia remaja. “tI..A ..a..yo..a..ah..ate..se..o..la”. ayahku bilang”Tia, ayo ayah antar sekolah”. Waktu itu hari pertama aku masuk sekolah lagi. Setiap harinya ayah yang selalu mengantar jemputku. Ayah yang memasakkan makanan untuk kami makan sehari-hari. Tapi, dihati ini berkecamuk rasa sayang dan rasa malu yang dalam. Pernah suatu hari saat ayahku menjemputku dari sekolahku ayah bertemu dengan temanku di pintu gerbang sekolah. Ayah ditegur oleh temanku,Ryan. Dia adalah anak laki-laki yang aku sukai. “om, nungguin Tia ya?” ayahku mengangguk. “tunggu aja om, paling sebentar lagi Tia keluar” “i..A.. a..muu..sI..A..pa?” “hah? Apa om? Saya gak ngerti om” “a..mU.. sI..A..pa?” aku yang melihat kejadian itu awalnya biasa saja. Tapi, keesokkannya, “hai temen-temen gue mau nanya nih” kata Sandra di depan kelas. Lalu semua orang